"Saya minta pedagang juga jangan menaikkan harga terlalu tinggi. Karawang ini panen juga ada setiap hari, tetapi memang belum serentak," ungkap Kepala Dinas Pangan Karawang, Kadarisman kepada awak media Jumat (12/1/2018).
Menurut Kadarisman, kenaikan harga beras medium saat ini terjadi karena stok belum banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena hukum pasar saja itu mah. Panen kan masih berjalan cuma belum puncaknya. Panen di Karawang baru 40 persen," terang Kadarisman.
Dia menjelaskan kenaikan harga bisa diminimalisir oleh para pedagang pasar beras. "harga yang wajar-wajar saja, jangan terlalu untung gede," ucapnya.
Baca juga: RI Impor Beras 500.000 Ton, Ini Kata Mentan |
Ia juga mengimbau kepada para pedagang beras di Karawang, untuk terlebih dahulu memenuhi kebutuhan penduduk di Karawang.
"Saya juga imbau kepada para pedagang, untuk terlebih dahulu menjual berasnya ini memenuhi warga Karawang. Jangan dulu keluar daerah," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya, terus meminta Bulog untuk terus melakukan operasi pasar, guna menurunkan harga beras di pasaran. "Setiap hari Bulog juga sudah kirim 20-40 ton beras untuk operasi pasar," katanya.
Baca juga: Mendag: Impor Tak Miskinkan Petani |
Sementara itu Sri, seorang pedagang beras di Pasar Johar mengakui ada kenaikan yang cukup tinggi pada harga beras tahun ini. Untuk harga beras medium saat ini sudah mencapai Rp13 ribu/kilogram. "Karena memang langka berasnya. Pasokan kami berkurang dari petani," pungkasnya.
Pemerintah akan mengimpor 500 ribu ton beras dari Thailand dan Vietnam. Beras itu akan tiba akhir Januari ini. (hns/hns)











































