Mendag: Impor Tak Miskinkan Petani

Mendag: Impor Tak Miskinkan Petani

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2018 20:16 WIB
Foto: Ibnu Munsir/detikcom
Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan langkahnya dalam membuka keran impor beras ialah untuk kepentingan konsumen. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menekan harga beras yang terus melonjak.

Pria yang akrab disapa Enggar itu pun menilai bahwa langkahnya ini tak akan memiskinkan para petani. Sebab para petani juga menjadi bagian dari konsumen. Sementara kenaikan harga beras yang meroket ini akan meningkatkan laju inflasi, sebab itu keputusan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton ini dipilih agar harga beras kembali stabil.

"Jangan kita pertentangkan seolah impor akan memiskinkan petani. Petani tetap, dia adalah konsumen. Kenaikan beras yang tinggi itu meningkatkan laju inflasi, karena beras berikan kontribusi terhadap inflasi yang tinggi," kata Enggar di Kemendag, Jakarta, Jumat (13/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dirinya juga mencatat bahwa para petani juga ikut mengurangi konsumsi berasnya. Sehingga dirinya memutuskan untuk melakukan impor.

"Di kampung saya, rakyat makan nasi aking. Apa akan kita biarkan itu? Saya lakukan kebijakan impor untuk mengisi pasar," tambahnya.

Lebih lanjut Enggar menjelaskan, bahwa impor bukan hal baru untuk dilakukan. Sebab, pada dasarnya dalam dunia perdagangan pasti ada impor dan ekspor.

Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia tengah mengalami kekurangan pasokan beras, sehingga impor menjadi solusi sementara hingga harga beras kembali normal.

"Jadi, ini solusi yang temporary sampai kondisi harga stabil dan stok mulai panen. Dengan impor ini, maka sekaligus saya berikan warning kepada seluruh pemain beras jangan pernah menimbun dan menyimpan beras kosong," pungkasnya. (zlf/zlf)

Hide Ads