.webp)
Menurut warga kegiatan tersebut membantu dalam menyediakan lapangan pekerjaan sehingga tercipta sinergi antara masyarakat sekitar dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug.
"Ya ini hal yang positif karena seharusnya memang demikian. Jadi dari BP3 ada kepedulian kepada masyarakat di sekitarnya. jadi ikut memiliki dan menikmati," ujar Ridwan ketua RW 02 Desa Rancagong di lokasi, Senin (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Warga ikut program padat karya yang digelar STPI Curug Foto: Moch Prima Fauzi/detikFinance |
Sementara Yanto, warga Desa Rancagong yang juga ikut dalam program padat karya, mengatakan kegiatan tersebut membantunya dalam mendapat pekerjaan. Pasalnya, saat ini ia sendiri masih menganggur.
"Ya membantu warga. Ya mungkin kita juga belum pada kerja jadi dengan adanya kegiatan ini juga membantu kerjaan," ujarnya.
Program padat karya yang dilakukan oleh BP3 Curug berupa pembersihan lahan seluas 25.000 meter persegi. Mereka dibekali peralatan pembersih rumput dan ilalang seperti golok, arit, mesin pemotong rumput, sapu dan lainnya.
 Warga ikut program padat karya yang digelar STPI Curug Foto: Moch Prima Fauzi/detikFinance |
Sementara Surya Irianta, Kepala BP3 Curug, mengatakan bahwa program padat karya yang dilakukannya adalah inisiasi dari Presiden Jokowi.
"Seperti diketahui bahwa program padat karya ini adalah instruksi dari Bapak Presiden Republik Indonesia yang dimulai dari hari ini di lingkungan BP3 3 Curug. Pembersihan lahan ini mencakup kurang lebih 25. 000 meter dan akan dikerjakan mulai hari ini sampai dengan selesai dan melibatkan masyarakat desa, khsususnya di RW Rancagong ini," ujarnya dalam sambutan.
Program padat karya tersebut akan berlangsung selama 10 hari ke depan yang dimluai hari ini. Warga Desa Rancagong akan mendapatkan upah sebesar Rp.150 ribu setiap harinya. Pembayarannya memang dilakukan per hari. (hns/hns)
