Jumlah uang per pekan yang akan diterima petani nantinya untuk meningkatkan daya beli.
"Kita harapkan akan semakin meningkat, sambil menunggu sebentar lagi sudah mau panen. 230 Ribu hektare yang akhir Januari ini mulai panen. Besar, ini. Berarti panen raya di Sumsel," kata Jokowi, Senin (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi berbicara kepada wartawan di sela peninjauan program padat karya tunai di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Padat karya tunai di sini berbentuk pemeliharaan saluran irigasi.
Dia menjelaskan, pemeliharaan saluran irigasi ini dikerjakan selama 50 hari oleh 125 orang. Setiap orang digaji Rp 90 ribu per hari, namun dibayarnya per pekan.
Program ini tersebar di seantero Sumatera Selatan. Duit yang dikucurkan pemerintah tembus puluhan miliar.
"Di Sumatera Selatan ada 180 titik seperti ini, anggarannya Rp 41 miliar yang akan dipakai untuk padat karya tunai dan swakelola," kata Jokowi.
Kegiatan pemeliharaan irigasi dipilih sebagai bentuk padat karya karena pemeliharaan irigasi bisa meningkatkan produksi pertanian. Di lokasi ini, pekerja berasal dari Perkumpulan Petani Pemakai Air, diawasi oleh balai-balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Padat karya tunai ini dikerjakan di semua provinsi, dalam rangka memperkuat peredaran uang yang ada di desa. Kedua, kita ingin agar peningkatan daya beli konsumsi di masyarakat kita, terutama yang ada di desa dan juga perbaikan infrastruktur pengairan ini cukup baik," tutur Jokowi. (dnu/hns)