Genjot Ekspor, Ketua DPR Minta Sri Mulyani Beri Insentif ke Pengusaha

Genjot Ekspor, Ketua DPR Minta Sri Mulyani Beri Insentif ke Pengusaha

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 05 Feb 2018 12:49 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Total ekspor Indonesia pada 2017 mencapai US$ 145 miliar. Realisasi ekspor tercatat tumbuh sekitar 16% secara tahun ke tahun (year of year), atau di atas target pertumbuhan 5,6%.

Namun meski realisasi ekspor tercatat meningkat, hal ini dianggap belum cukup membawa Indonesia bersaing di tingkat regional sekalipun. Nilai ekspor ini masih kalah dengan Thailand yang mencapai US$ 231 miliar, Malaysia US$ 184 miliar, dan Vietnam yang mencapai US$ 160 miliar.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Bambang Soesatyo mengatakan hal ini perlu menjadi peringatan untuk ekonomi dalam negeri. Pasalnya, di saat yang sama, dia bilang nilai impor Indonesia juga ikut naik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sebagai peringatan krisis ekonomi yang dapat terjadi sewaktu-waktu di Indonesia, mengingat indikator impor meningkat dan menurunnya penerimaan pajak," katanya dalam keterangan tertulis kepada detikFinance, seperti dikutip Senin (5/2/2018).

Terkait hal ini, dia pun meminta agar komisi VI memanggil Menteri Perdagangan untuk menjelaskan terkait langkah pemerintah dalam menggenjot ekspor Indonesia. Selain itu, DPR juga diminta memanggil Menteri Keuangan untuk mempertimbangkan pemberian insentif fiskal ke para pelaku ekspor, baik dari UMKM dan juga industri.

"Pimpinan DPR akan meminta komisi VI memanggil Menteri Perdagangan untuk melakukan stimulus ekspor Indonesia dan meminta Menteri Keuangan mempertimbangkan untuk memberikan insentif pajak pada pelaku ekspor dari UMKM dan industri," ungkapnya. (eds/dna)

Hide Ads