Gelar Rapat Investasi, Jokowi: Perizinan Harus Diperbaiki!

Gelar Rapat Investasi, Jokowi: Perizinan Harus Diperbaiki!

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2018 16:07 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) soal investasi di kantor presiden, komplek istana kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/2/2018). Rapat ini membahas pemberian insentif investasi.

Menurut Jokowi, perlu ada perbaikan hingga inovasi dalam perizinan sehingga tidak ada satupun regulasi yang menghambat investasi.

"Artinya, jika kita kita tidak melakukan perbaikan, inovasi, dalam pelayanan perizinan, juga memangkas regulasi yang menghambat, maka kita akan semakin ditinggal," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan perekonomian Indonesia memiliki momentum yang sangat baik. Ekonomi nasional berada di level 5,07% di 2017, belum lagi beberapa hal seperti tingkat daya saing yang meningkat, tingkat inflasi yang rendah, hingga nilai tukar rupiah yang terkendali.

"Ini harus diikuti dengan terobosan, langkah-langkah yang inovatif untuk menarik investasi lebih banyak lagi ke negara kita," kata Jokowi.

Dia menceritakan pengalaman negara-negara tetangga Indonesia dalam menarik investasi. Menurut Jokowi, banyak negara yang memberikan berbagai insentif sebagai daya tarik utama untuk para investor menanamkan modalnya.


"Saat kita berkunjung ke India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, mereka juga melakukan langkah-langkah yang sama. Sangat progresif, sangat atraktif, terutama dalam mempromosikan berbagai kemudahan-kemudahan investasi di negara mereka, menawarkan skema insentif yang menggiurkan yang diberikan kepada investor," jelas dia.

Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada seluruh kementerian lembaga melakukan perbaikan, inovasi dalam pelayanan perizinan, memangkas regulasi yang menghambat. Jokowi menambahkan sudah banyak kementerian yang memangkas regulasi penghambat dan meminta untuk terus dilakukan.


Selain itu, Jokowi juga meminta kementerian/lembaga menghitung kembali terkait dengan insentif yang disediakan seperti tax holiday dan tax allowance untuk para investor dalam maupun luar negeri.

"Karena laporan yang saya terima, skema insentif seperti tax holiday, tax allowance ini sudah ada, tapi pemanfaatannya masih sangat rendah sehingga perlu dievalusi. Insentif-insentif investasi lainnya, yang telah diluncurkan sebelumnya dalam paket-paket kebijakan kita, juga saya minta dikawal khusus, dikawal eksekusinya di lapangan dan ini bisa menjadi bagian dari langkah-langkah perbaikan kita dalam kemudahan berusaha," tutup Jokowi. (hns/hns)

Hide Ads