Director Executive General Manager Asean Division AEON Mall, ltd Mitsugu Tamai mengatakan, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah Indonesia untuk bisnis mereka. AEON diketahui sudah membangun dua mal di kawasan Tangerang dan Jakarta Timur.
Mitsugu mengatakan, pihaknya meminta dua hal penting pada pemerintah. Pertama, yaitu soal perizinan. Dia menyebut, perizinan di Indonesia cukup rumit sehingga pengembangan bisnis mereka berjalan lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perizinan, dia juga membandingkan dengan negara lain di ASEAN yang punya proses perizinan lebih mudah.
"Kamboja lebih mudah mendapatkan perizinan," kata Mitsugu.
"Malaysia juga waktu kami ekspansi ke sana masih mudah mendapatkan perizinan. Kami sangat mengharapkan regulasi itu ada kepastian dan tertulis dengan baik," tambah President Director PT AEON Indonesia Toyofumi Kashi.
Permintaan kedua, dikatakan Mitsugu adalah soal fluktuasi nilai tukar. Hal itu memberikan risiko yang besar pada bisnis mereka..
"Rupiah ini bergejolak, artinya risiko bagi usaha kami di Indonesia," kata dia.
Dalam kesempatan itu juga dia mengatakan soal pergerseran pola konsumsi masyarakat dari offline ke online. Dia mengaku tak terlalu khawatir karena menurutnya toko offline alias fisik masih dibutuhkan.
"Tidak seperti di Jepang, di Indonesia bisnis e-commerce semakin maju. tapi kami merasa gerai yang ada fisiknya itu tetap diperlukan karena pengunjungnya bisa mendapatkan pengalaman yang tidak akan didapatkan melalui e-commerce seperti menikmati makan di resto, hiburan dan sebagainya," tuturnya. (zlf/zlf)