Hal itu dilakukan menyusul banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi pada setiap proyek yang tengah digarap oleh BUMN Karya. Yang terbaru adalah tol Becakayu garapan PT Waskita Karya Tbk (Persero) yang mengalami ambruk pada kepala tiang tadi pagi dan mengakibatkan tujuh orang terluka.
"Kan sebentar lagi mau rapat pemegang saham, saya mau melihat bahwa kemungkinan mungkin perlu ada satu direktorat yang bertanggungjawab secara menyeluruh secara keamanan," kata Rini di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Proyek Non-Layang Tetap Jalan |
Dia menyebutkan, tanggung jawab keselamatan konstruksi selama ini dipegang penuh oleh general manager pada proyek yang lagi dikerjakan.
"Sehingga kalau dulu itu secara konstruksi kalau di satu titik umpamanya di Pejagan-Pemalang, itu ada GM-nya, nah GM-nya itu bertanggungjawab menyeluruh, termasuk keselamatan. Tapi menurut saya mungkin yang terbaik keselamatan itu harus dari pusat, jadi selalu independen bisa melihat," jelas dia.
Penambahan direksi pada struktur jajaran direksi BUMN Karya pun masih dirancang akan dibuatkan sebagai direktorat baru atau ditempatkan di bawah direksi yang sudah ada, yang pasti hal itu berlaku kepada seluruh perusahaan pelat merah sektor konstruksi.
"Ini yang nanti kita pikirkan, apakah direksi atau di bawah dirut, insyaallah (tahun ini), karena RUPS sebentar lagi," kata dia.
Tidak hanya itu, Rini juga meminta kepada seluruh BUMN Karya untuk benar-benar konsisten meningkatkan perhatian pada sisi keselamatan kerja.
"Kan waktu itu Waskita itu sebagai contoh. Saya menekankan semua ke karya-karya untuk betul-betul mengkonsentrasikan diri untuk meningkatkan atensinya mengenai keselamatan karena keselamatan nomor satu," tutup dia. (eds/eds)