Berangkat dari kondisi tersebut, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan pihaknya akan mengkaji pemberian asuransi jika pengguna kereta bandara ketinggalan pesawat.
Jadi ke depannya dimungkinkan setiap tiket kereta bandara yang dibeli akan memiliki asuransi. Jika pengguna kereta bandara ketinggalan pesawat akibat gangguan kereta, maka akan mendapat ganti rugi keberangkatan pesawat berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi kita bahas apakah kemungkinan nantinya ke depan akan kita asuransikan. Itu ada arahan dari Kementerian Perhubungan untuk kami pikirkan itu. Karena asuransi yang ada saat ini asuransi keselamatan," katanya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
"Iya tadi ada masukan, akan kita diskusikan apakah memungkinkan begitu kan ya, karena kalau hari ini belum ada (asuransi tersebut)," sambungnya.
Namun belum bisa dipastikan apakah adanya asuransi yang sedang dibahas itu bakal membuat harga tiket bandara naik. Untuk mengetahui itu masih perlu dibahas lebih lanjut.
Sebelumnya, VP Commercial Passenger Railink Fitri menyampaikan akibat kejadian tersebut sedikitnya dua orang ketinggalan pesawat. Penumpang yang gagal terbang akibat kejadian tersebut sudah diberi pertanggungjawaban oleh Angkasa Pura II (AP II) sebagai salah satu induk usaha PT Railink.
"So far sampai dengan saat ini memang sudah ada dua penumpang kereta bandara yang tertinggal pesawat tapi sudah kami handle dengan pihak AP II. Jadi penumpang diinapkan malam ini dan akan diberangkatkan besok pagi," katanya kepada detikFinance, Kamis malam (1/3/2018). (zul/zul)