Luhut-Budi Karya Cek Tol Bekasi Jelang Ganjil Genap, Ini Hasilnya

Luhut-Budi Karya Cek Tol Bekasi Jelang Ganjil Genap, Ini Hasilnya

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 05 Mar 2018 11:51 WIB
Menko Luhut dan Menhub Budi Karya meninjau pintu tol Bekasi/Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pintu Tol Bekasi Barat 1 jelang penerapan aturan ganjil genap. Apa hasil tinjauan mereka?

Budi Karya mengatakan pihaknya berharap sosialisasi jelang diberlakukan aturan ganjil genap bisa berjalan dengan sukses.

"Kita memang akan memberlakukan beberapa treatment terhadap lalu lintas dari Bekasi menuju Jakarta. Satu kehormatan kedatangan pak Menko (Luhut), agar sosialisasi ini berjalan dengan baik. Kita tahu pada hari itu tanggal 12 akan ada ganjil genap," katanya di lokasi gerbang tol, Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aturan ganjil genap tertuang dalam paket kebijakan penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek, termasuk penyediaan jalur khusus bus dan pembatasan truk.

"Yang kedua kita akan siapkan bus secara khusus agar mereka yang tidak bisa ditampung menggunakan kendaraan pribadi pindah ke kendaraan yang namanya bus. Dengan waktu yang sama juga kita akan berlakukan di mana truk-truk dengan kapasitas overloaded kita akan batasi agar mereka tetap diharapkan ini lancar," ujarnya.

Di tempat yang sama, Luhut menyampaikan model untuk menangani kemacetan di Ruas Tol Jakarta-Cikampek sudah cukup baik.

"Jadi pak Budi (menteri perhubungan) ini memang berfikir maju, jadi beliau membuat semua lalu lintas itu dibuat pemodelan. Jadi dengan komputer, sehingga nanti akan dibaca, bagaimana kendaraan itu bisa diatur dengan baik. Karena kan ada kendaraan yang terlalu berat sampai 40 ton yang akhirnya jalan cepat rusak," sebutnya.

[Gambas:Video 20detik]


Berlatarbelakang hal itu, maka pemerintah memutuskan untuk membatasi kendaraan di sana. Pasalnya dengan kondisi seperti sekarang ini sudah cukup semerawut. "Karena sekarang ini malah karena tidak efisien, tidak lancar, jadi akhirnya juga jadi semrawut," kata Luhut.

"Sekarang gimana kita cari jalan keluarnya. Dengan ini baru satu pilot project, kalau nanti ini berhasil pak menteri perhubungan lagi minta tim anak-anak muda kita membuat pemodelan dengan input data-data yang bagus bagaimana sekarang itu supaya efisien tidak merusak jalan dan lancar," jelas Luhut.

Kebijakan ini pun akan terus dievaluasi. "Saya kira idenya pak Menteri Perhubungan luar biasa ya kita lihat saja. Nanti kalau kita nanti baru mulai pertama. Setelah nanti berapa lama nanti kita evaluasi kita lihat lagi ke depannya," tambahnya. (zul/zul)

Hide Ads