"(Pembukaan) Setelah Pilkada. Tapi yang jelas formasinya sedang kita proses," kata Asman di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Asman menjelaskan untuk saat ini pemerintah sedang menyiapkan jumlah formasi yang dibutuhkan dalam pembukaan CPNS 2018. Penetapan kebutuhan formasi itu masih terus dihitung.
"Kita sedang menghitung kebutuhan riil, apakah benar yang diajukan sesuai dengan beban kerja, sesuai dengan target yang mau dihasilkan apa. Jadi SDM seperti apa yang dibutuhkan. Ini sedang kita sisir masing-masing K/L," katanya.
Lebih lanjut Asman mengungkapkan ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan jumlah formasi yang dibutuhkan, mulai dari kompetensi hingga penyesuaian bidang lowongan yang dibuka.
Pertimbangan itu dilakukan agar dapat menempatkan orang yang tepat sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
"Jadi saya dengan tim sekarang tidak mau lagi menerima sarjana teknik sekian orang. Nah kita mau teknik itu teknik apa saja, ditempatkan di unit kerja mana. Dengan demikian, sebelum kita memutuskan kita sudah tahu seseorang itu ditempatkan di mana, untuk unit kerja mana," katanya.
"Jadi dia tidak ada alasan lagi untuk minta pindah. Misalnya untuk guru, guru SD di mana, guru SMP di mana, gitu. Jadi tidak ada alasan nanti. Ya mungkin diberlakukan mungkin lima tahun baru dia pindah," tambahnya.
Asman juga mengatakan, bahwa pembukaan lowongan CPNS tersebut tidak ada kaitannya dengan agenda Pilkada yang sebentar lagi dilakukan.
"Enggak, itu tidak ada urusan. Pilkada jalan, ini (pembukaan CPNS) tetap jalan. Karena yang mengajukan kan BKD (Badan Kepegawaian Daerah)" tuturnya.
(fdl/eds)