Hal itu dilakukannya dalam acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) 2018 yang digelar oleh Kadin Indonesia, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Menurut Luhut, saat ini dunia usaha masih berfokus pada komoditas tertentu, contohnya kelapa sawit. Padahal, kata Luhut, sektor kemaritiman juga memiliki potensi yang cukup besar bila dikembangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut bilang, sektor kemaritiman memiliki potensi dengan nilai mencapai US$ 1,3 triliun. Oleh sebab itu ia mengajak para pengusaha dalam mengembangkan sektor tersebut.
"Potensi kemaritiman kuenya banyak sekali, padahal data di sini US$ 1,3 triliun potensi kelautan. Kita tidak pernah ekspor dengan bagus, ikan tangkap dan aquaculture begitu besar tapi belum maksimal," katanya.
Luhut juga mengatakan, potensi yang besar di sektor kemaritiman itu bisa kembangkan lagi bila ditambah infrastrukturnya. Contohnya, kata Luhut, di Maluku Utara telah ada lahan yang bisa dikembangkan menjadi lapangan terbang.
"Saya keliling Indonesia, lihat potensi itu ada. Maluku Utara kalau ada lapangan terbang itu bisa kita gunakan bawa tuna fresh ke Jepang. Cost ini bisa naik empat kali," tuturnya. (fdl/zul)