Warga RI Tertinggal Jauh dari Australia Soal Lapor SPT Pajak Online

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan mengakui masyarakat di Indonesia masih tertinggal jauh oleh Australia dalam hal pelaporan kewajiban pajaknya.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan 97% penduduk Australia melaporkan pajaknya via elektronik atau online.

"Australia itu sudah 97%, tapi rata-rata untuk negara maju itu yang manual semakin sedikit, semakin efisien, semakin aman, gak ad akertas dipegang. Ke depan kita dorong supaya elektronik," kata Hestu di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Hestu menyebutkan di Indonesia ada 18 juta wajib pajak (WP) yang wajib lapor SPT di tahun 2018. Dari total tersebut ditargetkan sekitar 80% atau sekitar 14,4 juta WP yang melaporkan SPT.

Baca juga: Tutorial Lapor SPT Pajak untuk Penghasilan Tahunan Rp 60 Juta ke Atas

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 12 juta, dan yang melaporkan secara elektronik sekitar 60%. Sampai pada 9 Maret 2018, Hestu mengatakan sudah ada 4,2 juta WP yang melaporkan SPT Tahunan periode tahun 2017.

"Sampai tadi pagi kita pantau 4,2 juta wp yang sudah menyampaikan SPT dan lagi2 bahwa efiling kita berjalan lancar jadi 72% dari 4,2 juta menggunakan efiling, sisanya 28% datang ke KPP," ungkap dia.

Hestu mengungkapkan agar membiasakan para WP melaporkan SPT Tahunannya secara elektronik terus diupayakan dengan upaya-upaya pembinaan kepada masyarakat.

Kita akan sosialisasi di KPP, semuanya bergerak sosialisasi, kita juga proaktif, kita juga mendorong agar penyampaian SPT dengan e-filing atau online, termasuk kemudian publikasi kita melalui medsos, dan tokoh terkenal, seperti Pak Presiden, Pimpinan DPR, dan Panglima itu mendorong masyarakat menyampaikan SPT dengan efiling," tutur dia.

Baca juga: Tutorial Cara Lapor SPT Tahunan Pajak Online

(ang/ang)