Dalam acara tersebut, Sandi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terhitung tinggi. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu tidak diikuti pertumbuhan lapangan kerja baru.
"Kami terenyuh, terenyuh sekali, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia lumayan baik 5-5,1%. Di Jakarta sudah di atas 6%, menuju 7%. Tapi kita mengalami sebuah distorsi, diskoneksi di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu kita bangga-banggakan tidak ikuti dengan pertumbuhan lapangan kerja yang baru dan berkualitas," jelasnya di Jakarta, Minggu (11/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Sandi juga mengatakan, untuk mencari pekerjaan di Indonesia khususnya di Jakarta juga semakin susah.
"Sekarang saya ingin tanya di sini secara jujur, nyari kerja di Indonesia, di Jakarta khususnya lebih susah apa lebih gampang? Lebih susah, ini nggak usah kita perdebatkan," ungkapnya.
Bahkan, dia mengaku turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi tersebut. Hasilnya, orang semakin susah mencari kerja.
"Saya turun ke akar rumput, ke masyarakat, simpel saja, bahwa hidup sekarang lebih susah, nyari kerja sangat-sangatlah sulit," ungkapnya.
"Saya bilang inilah energi baru, energi KAHMI baru, energi KAHMIPreneur. Karena KAHMIPreneur adalah sebuah gerakan zaman now," sambungnya.
Presidium KAHMI Kamrussamad mengatakan, ada sejumlah manfaatkan ikut KAHMIPreneur. Di antaranya, sebagai tempat konsultasi bisnis, mendapat akses kemitraan dan permodalan, dan mengetahui arah kebijakan baik nasional maupun global.
"Kami mohon doa restu dan dukungan kita semua untuk mendeklarasikan suatu gerakan ekonomi umat yakni program KAHMIPreneur," tutup dia. (zul/zul)