Kok Bisa Bibit Bawang Putih Dijual untuk Konsumsi?

Jakarta - Kementerian Perdagangan menyegel bibit bawang putih impor di Komplek Pergudangan Distribution Center, Jakarta Utara. Penyegelan dilakukan lantaran bibit tersebut dijual bebas sebagai bawang konsumsi, padahal izin dalam surat masuk bibit bawang putih tersebut seharusnya berlaku untuk tanam.

Kok bisa bibit bawang putih dijual ke pasar sebagai bawang konsumsi?

Direktur Tertib Niaga, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono menjelaskan memang untuk jenis bibit bawang putih dan bawang putih konsumsi sulit dibedakan.

Baca juga: Bawang Putih yang Disegel Kemendag, Izinnya Benih Dijualnya Konsumsi

Berdasarkan pantauan detikFinance, untuk jenisnya pun bibit bawang putih tampak seperti jenis bawang putih berukuran sedang.

"Memang sedikit perbedaannya antara bibit dan bawang putih. Kita masih koordinasikan hal ini dengan Kementan," di Komplek Pergudangan Distribution Center, Jakarta Utara, Senin (12/3/2018).

Foto: Selfie Miftahul Jannah

Sebagai informasi lima ton bibit bawang putih yang diamankan oleh Kemendag terdiri dari 254 karung bibit bawang. Pengamanan bibit bawang putih impor asal China tersebut dilakukan pada 2 Maret 2018. Bibit bawang putih yang disegel oleh Kemendag dari Pasar Kramat Jati kemudian dipindahkan ke Komplek Pergudangan Distribution Center milik Kemendag.

"Kita dalami terus soal penemuan bahwa ada importir bawang putih yang mendapat izin impor bibit. Dan kita malah dapati ini dijual di pasaran di Pasar Kramat Jati," kata dia

Baca juga: 5 Ton Bibit Bawang Putih Disegel Kemendag

Dari hasil penelusuran, Veri menjelaskan, importir tersebut terbukti memiliki izin impor bibit bawang putih dari Kementerian Pertanian sebanyak 300 ton. Jumlah ini jauh Iebih besar dari kebutuhan bibit yang diperlukan untuk menanam lahan sesuai kewajiban importir.

"lmportir tersebut telah merealisasikan impor bibit bawang putih sebanyak 232 ton atau sekitar 13.050 karung melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada 26 Februari 2018 yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen importasi, " jelas dia. (zlf/zlf)