Utang Luar Negeri Naik Tapi Masih Produktif

Utang Luar Negeri Naik Tapi Masih Produktif

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 15 Mar 2018 21:00 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia Januari 2018 sebesar US$ 357,5 miliar tumbuh 10,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 324,3 miliar.

Direktur Departemen Statistik BI Tutuk S.H Cahyono menjelaskan peningkatan jumlah utang ini pembiayaan pembangunan. "Pertumbuhan ULN ini sejalan dengan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya," kata Tutuk dalam diskusi di Gedung BI, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dari data BI akhir Januari 2018 ULN sektor pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 183,4 miliar. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan Scenaider C.H Siahaan ULN pemerintah digunakan untuk sektor produktif dan merupakan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagian terbesar dimanfaatkan untuk belanja jasa-jasa yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial dan infrastruktur," ujar dia.


Dia menjelaskan, utang ini adalah kegiatan yang diperlukan untuk pembiayaan. Menurut dia kegiatan ini diarahkan untuk kegiatan yang produktif terutama investasi dan infrastruktur dan program pemerintah seperti pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.

"Kami sampaikan, utang ini dikelola dengan hati-hati dan terukur. Kami sudah memperhitungkan risiko yang ditimbulkan dari utang tersebut," imbuh dia.

Dia menyampaikan saat ini biaya utang luar negeri makin rendah dan efisien. Ini seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor terharap Indonesia, membaiknya fundamental ekonomi dan membaiknya peringkat kredit. (dna/dna)

Hide Ads