DPR Minta Stok Beras Jangan Minus Jelang Puasa

DPR Minta Stok Beras Jangan Minus Jelang Puasa

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Sabtu, 17 Mar 2018 15:45 WIB
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (Foto: lamhot aritonang)
Jakarta - Bulan puasa akan tiba sebentar lagi. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengingatkan agar pasokan beras pemerintah jangan sampai minus.

"Tak lama lagi kita memasuki bulan Ramadan dan kemudian Lebaran. Jangan sampai minusnya stok beras ini menjadi keresahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya," ujar Taufik di Jakarta, Sabtu (17/3/2018).


Taufik juga meminta agar kekurangan tersebut tidak menjadi alasan pemerintah untuk mengimpor beras. Menurut Taufik, DPR mendorong Bulog agar bisa menyerap gabah dari petani secara maksimal sehingga petani pun mendapatkan keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menyatakan stok beras surplus. Namun, Perum Bulog menyatakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini telah melebihi batas dan minus 27.888 ton.

"Awal tahun ini, beberapa wilayah Indonesia telah panen raya. Bahkan Menteri Pertanian menyatakan panen raya sampai Maret ini. Impor beras pun dilakukan, tapi mengapa stok beras di Bulog minus. Ini tentu menjadi pertanyaan, di mana beras hasil panen raya itu?" tanya Taufik.


Taufik menduga, Bulog belum maksimal dalam menyerap hasil panen dari petani. Pasalnya, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah kepada Bulog dalam membeli beras petani jauh lebih rendah dari harga di pasaran. Bulog menjadi tidak memiliki kemampuan untuk menyerap gabah dari petani.

Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan, CBP secara administratif dalam keadaan minus. Dia mengatakan itu karena anggaran 2018 belum diberikan.

Data stok beras per 12 Maret 2018 dari Bulog diketahui 642.612 ton yang terdiri dari 344.159 ton beras medium dan stok beras premium 298.453 ton.

Menurut Djarot, angka tersebut di luar dari stok CBP (beras milik pemerintah yang dananya dari APBN) yang saat ini sedang minus. Kemudian pemanfaatan CBP untuk bantuan darurat atau korban bencana tahun ini sebanyak 1.180 ton serta 295.512 ton untuk pengendalian harga beras di pasar.

(nwy/ara)

Hide Ads