Strategi Kementan Jadikan Aceh Lumbung Pangan Nasional

Strategi Kementan Jadikan Aceh Lumbung Pangan Nasional

Niken Widya Yunita - detikFinance
Jumat, 16 Mar 2018 15:27 WIB
Foto: Pertemuan Percepatan Upsus Pajale dan Optimasi Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian serta Serapan Gabah (Dok. Kementan)
Aceh - Provinsi Nangroe Aceh menargetkan 507.549 hektare (ha) luas tanam padi untuk Musim Tanam (MT) 2017/2018, yang terbagi MT Rendeng dan MT Gadu. Dalam MT Rendeng Oktober 2017 hingga 14 Maret 2018 telah terealisasi seluas 271.884 ha (data LTT harian).

Pada Periode yang sama jagung terealisasi 36.681 ha dan kedelai 8.518 ha," kata Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan, Mukti Sardjono, Jumat (16/3/2018).

Mukti mengatakan itu dalam acara pembukaan Pertemuan Percepatan Upsus Pajale dan Optimasi Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian serta Serapan Gabah di Grand Nangroe Aceh Hotel, Aceh (15/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pertemuan ini juga dihadiri Kasdam Iskandar Muda, Sekretaris Badan SDM Pertanian, Danrem Teuku Umar, Kadivre Bulog, Seluruh Dandim se-Aceh dan Kepala Dinas Pertanian kabupaten se- Aceh.

Mukti menambahkan, sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, pertemuan ini diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja upsus untuk menjamin peningkatan produksi, meningkatkan serapan gabah petani untuk menjamin ketersediaan dan stok pangan. Selain itu optimasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian yang telah didistribusikan ke petani dalam 3 tahun terakhir.



Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah membentuk Tim Optimasi Alsintan yang bertugas memantau pendistribusian dan pemanfaatan alsintan secara optimal di seluruh provinsi. Karena secara kuantitas jumlahnya sudah sebanding dengan luas lahan. Karena itu, alat dan mesin pertanian tersebut dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

"Jika tidak dimanfaatkan, maka kami akan menarik dan memindahkannya kepada wilayah atau kelompok tani lain yang lebih membutuhkannya," ujar Mukti.

Mukti juga meyampaikan bahwa Kementan saat ini telah berkoordinasi dengan Jajaran Dinas Pertanian dan jajaran TNI AD untuk memantau secara harian pemanfaatan alsintan dalam pengolahan lahan dan pemanenan.

Sementara itu Kasdam Iskandar Muda Nangroe Aceh Achmad, Daniel Chardin menegaskan jajaran TNI AD terus mengawal dan berperan dalam peningkatan luas tanam, serapan gabah dan optimasi alsintan.

Daniel menyampaikan, sesuai pedoman teknisnya alsintan yang tidak dioperasionalkan setempat, didorong untuk dicabut dan dipindahkan ke tempat yang lain yang membutuhkannya. Alsintan tidak boleh berhenti pengoperasiannya. "Yang boleh berhenti manusianya atau berganti orang yang mengoperasikannya," ucap Daniel.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan alsintan, Daniel mengusulkan agar dibuat jalan yang memadai. Setiap beberapa blok sawah akan ada jalan untuk memudahkan alat-alat pertanian agar dapat melintas. Tidak hanya panen di pinggir sawah tetapi mampu masuk ke dalam," tukas dia.

Daniel juga mengatakan bahwa jajarannya tetap berkomitmen dengan Kementan dan Pemda Aceh untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

(nwy/ang)

Hide Ads