Luhut menunjukkan kemarahannya saat dia memberikan pidato tentang kemaritiman dalam acara seminar BPK yang bertajuk 'Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan'.
Berita ini pun cukup menarik perhatian pembaca detikFinance kemarin. Berikut selengkapnya.
Amarah Luhut Bela Jokowi
Menko Maritim Luhut Panjaitan. Foto: Rengga Sancaya
|
Meski tak secara langsung menyebut nama Amien Rais, Luhut menyindir seseorang yang disebutnya 'senior'.
"Misalnya ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin gitu apanya yang dikibulin? Sertifikat itu dulu prosesnya lama, panjang dan sedikit. Sekarang proses cepat dan banyak. Salahnya di mana? Jadi asbun aja. Jadi nggak boleh kita asal ngomong apalagi senior-senior. Dia kan 70 berapa tahun, saya kan 71 tahun juga," ujarnya.
Jokowi juga sempat disindir bahwa lahan saat ini sebagian besar dikuasai oleh kelompok tertentu. Hal itulah mengapa program bagi-bagi sertifikat disebut bohong-bohongan.
Menurut Luhut ada nada tudingan bahwa pemerimtah mengkhianati bangsa dan negara dengan memberikan kekuasaan lahan kepada pihak tertentu. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengkhianati negara, terlebih lagi dirinya.
"Kita nggak lacurkan profesionalisme kita. Saya tidak akan pernah menjual. Saya ingat anak buah saya gugur di mana-mana. Jadi ini very sensitive matter. Kalau orang bilang pemerintah ini akan menjual kita ke negara asing, saya tahu lah, saya nggak bodoh. Saya tahu Anda," tuturnya.
Luhut Juga Geram Pemerintah Dituding Pro PKI
Menko Maritim Luhut Panjaitan. Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
|
Luhut menegaskan bahwa dirinya juga ikut membantu melawan PKI. Oleh karenanya dia sangat geram pemerintah dituduh pro PKI.
"Jadi jangan bilang bahwa kita Pro PKI apanya Pro PKI? di mana Pro PKI? Saya ikut tumpas PKI kok. Di mananya? Saya tentara saya tahu. Saya tanya nasionalisme. Makanya saya bilang, Eh kalau kau belum pernah ditembaki jangan bilang nasionalisme," tegasnya.
Dia mengatakan pemerintah tidak anti kritik. Namun, kritik yang dilontarkan ke pemerintah sebaiknya adalah kritik yang membangun. Bukan kritik asal bunyi.
Ancaman Luhut
Menko Maritim Luhut Panjaitan. Foto: Kemenko Kemaritiman
|
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track recordmu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" tegasnya.
Sebelumnya Amien Rais, dalam sebuah diskusi di Bandung, Minggu (18/3) kemarin, menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi sebagai suatu pembohongan.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia-Afrika.
Amien juga berbicara soal PKI yang belum lama ini sempat disinggung Jokowi. Dia menyebut ada unsur pembangkitan PKI dalam pemerintahan Jokowi.
"Pemimpin (Jokowi) mengatakan tahun 1965 baru 4 tahun, mana ada PKI balita. Memang nggak ada, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI," katanya.
Transkrip Lengkap Luhut
Menko Maritim Luhut Panjaitan. Foto: Muhammad Idris
|
Jadi jangan bilang bahwa kita Pro PKI apanya Pro PKI? di mana Pro PKI? Saya ikut tumpas PKI kok. Di mananya? Saya tentara saya tahu. Saya bilang tanya nasionalisme. Makanya saya bilang, Eh kalau kau belum pernah ditembaki jangan bilang nasionalisme dulu.
Kita nggak akan lacurkan profesionalisme kita. Saya tidak akan pernah menjual. Saya ingat anak buah saya gugur di mana-mana. Jadi ini very sensitive matter. Kalau orang bilang pemerintah ini akan menjual kita ke negara asing, saya tahu lah, saya nggak bodoh. Saya tahu angka.
Jangan asal kritik saja. Emang saya enggak tahu, saya tahu track recordmu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?
Halaman 2 dari 5