Lantas, apakah ongkos logistik juga benar akan bisa turun?
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan menyampaikan, kalaupun tarif tol turun, dampaknya tidak akan signifikan terhadap turunnya biaya logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ongkos logistik mesti kita hitung dulu. Paling nggak, dia akan berpengaruh 1% lah dari total biaya logistik karena kan tol ini kan hanya berapa persen, nggak sampai 1% dari tarif operasional kita," ujarnya.
Ketimbang tarif tol, ada sejumlah faktor lain yang dampaknya lebih signifikan mempengaruhi ongkos logistik. Misalnya produktivitas waktu bongkar muat. Semakin lama prosesnya, maka akan sangat mempengaruhi kenaikan ongkos logistik.
"Contohnya kalau kita melakukan ekspor misalnya dari Tanjung Priok, ekspor kontainer, katakanlah ke kawasan industri di Cibitung. Kalau dulu kita bisa kerjakan 8 jam selesai, mulai ambil kosongan sampai mutar, sampai ke pelabuhan, 8 jam selesai. Sekarang sekitar sudah 18 jam," ujarnya.
Ada beragam hal yang membuat proses tersebut menjadi lama, mulai dari proses bongkar muat di pelabuhan, di depo, hingga saat di pabrik. Terlebih di perjalanan juga sangat memakan waktu akibat macet.
"Kepadatan lalulintas pertama, kedua kecepatan layanan bongkar muat," tambahnya.