Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, selama ini tol lebih banyak dilewati truk golongan II dan III. Golongan IV dan V kata Basuki lebih banyak lewat jalan nasional.
"Ada satu cara lagi karena yang memang diperlukan logistik, golongannya kita coba, karena yang selama ini banyak masuk itu golongan II-III, kalau yang IV-V karena berat, mungkin ya, walaupun Cipali didiskon nggak masuk juga. Cipali kan pernah didiskon dulu. Itu ternyata golongan IV-V nggak masuk juga," ujar dia di Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (23/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, lanjut Basuki, truk tersebut akan lebih cepat jika masuk tol. Kondisi berbeda dengan jalan nasional di mana banyak pemberhentinnya.
"Tapi mereka mungkin lupa kalau di tol nggak ada hambatan, lumpsum terus kalau 60 km per jam, kalau nasional 60 km per jam berhenti-henti. Tapi kalau tol nggak bisa berhenti sembarangan," ujar dia.
"Kita coba di BPJT di klusternya menjadi 2 kluster saja (untuk truk) II, III, IV, V menjadi II dan III," tambah Basuki.
Untuk menurunkan tarif tol ini, pemerintah akan memperpanjang konsesi tol. Kemudian, pemerintah juga akan menyederhanakan golongan kendaraan menjadi tiga yakni I, II, III.
Basuki tak khawatir jika Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) kehilangan pendapatannya. Sebab, dia yakin kendaraan yang masuk tol akan semakin banyak.
"Pak Presiden bilang ini marketing, kalau mobil 10 mobil dengan tiket Rp 10 kan dapat Rp 100. Tapi bagaimana kalau 20 mobil masuk Rp 5 dapatnya Rp 100," ujarnya. (dna/dna)