Disebut Mahal, Tarif Tol Becakayu Ikut Turun Juga?

Disebut Mahal, Tarif Tol Becakayu Ikut Turun Juga?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 26 Mar 2018 16:07 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1BC yang menghubungkan Cipinang-Jakasampurna telah beroperasi sejak November 2017 yang lalu. Namun, ruas tol yang menjadi salah satu jalan alternatif bagi warga Bekasi menuju Cawang, Jakarta Timur itu kerap dianggap mahal lantaran tarifnya yang mencapai Rp 14.000 hanya untuk melalui jalan sepanjang 8,26 km.

Biaya perjalanan tol yang mencapai Rp 14.000 sendiri diberlakukan untuk kendaraan golongan I yang menggunakan jalan tol Becakayu sepanjang total 21,04 km. Namun karena tol ini memberlakukan sistem tarif tol terbuka, maka pengguna jalan dikenakan tarif merata baik untuk jarak terdekat maupun terjauh.

Lantas, akankah tarif tol ini juga akan diturunkan dengan diterapkannya skema perpanjangan konsesi seperti yang dirancang oleh pemerintah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna enggan untuk mengungkapkan secara spesifik mengenai peluang itu. Namun dia berpendapat, tarif tol yang menuju dalam kota Jakarta tersebut tak perlu diturunkan karena justru akan menarik lebih banyak masyarakat menggunakan kendaraan pribadi sehingga berpotensi menambah kemacetan di dalam tol.

"Kalau Becakayu mah biarin saja harusnya ya. Kita ini di Jakarta ini kan mau nyuruh orang naik public transport. Kalau dikurangin (tarifnya) nanti orang pindah lagi ke tol," kata Herry kepada detikFinance saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (26/3/2018).



Terlebih, jalan tol tersebut menurut Herry tak banyak dilalui oleh angkutan logistik sehingga harusnya tak ikut dimasukkan dalam penerapan penurunan tarif tol.

"Di sana (Becakayu) yang lewat kan paling commuter. Memangnya truk boleh masuk ke DKI? Tapi saya nggak bisa sebut spesifik. Nanti takutnya bilang tidak, ternyata iya (diterapkan). Tunggu saja," katanya.

Adapun setelah diresmikan pada November tahun lalu hingga awal tahun 2018, lalu lintas harian rata-rata (LHR) tol Becakayu memang terbilang masih sepi, yakni rata-rata 11.000 kendaraan per hari. Angka ini jauh di bawah prediksi BPJT yang memperkirakan LHR untuk seksi 1BC dapat mencapai 22.000 kendaraan setiap hari.

Namun LHR tol ini diyakini bisa bertambah hingga menjadi 40.000 kendaraan per hari jika konstruksi seluruhnya sudah tersambung di mana jalan tol Becakayu terhubung dengan jalan tol Wiyoto Wiyono di sebelah utara dan jalan tol Jakarta-Cikampek di sisi selatan.



(eds/zul)

Hide Ads