Keduanya, sepakat mengambil beberapa langkah lebih awal guna menjaga stabilitas harga komoditas pangan. Harga sejumlah kebutuhan pokok kerap mengalami fluktuasi saat memasuki bulan puasa.
"Tadi kami sudah sepakat, juga melakukan MoU dengan asosiasi. Bawang merah, bawang putih, beras, gula, minyak goreng, telur ayam, harganya stabil di bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri," kata Amran di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harapkan Tahun 2018 ini, bisa lebih stabil. Untuk itu, langkah operasional dilakukan di bulan Maret," tandas Amran.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, mengapresiasi kesiapan Kementan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan, khususnya bulan Ramadhan nanti.
"Saya sangat mengapresiasi Mentan dan jajarannya atas kerjasama kedua pihak dalam melakukan stabilisasi harga. Kami all out dan tidak memberikan celah, bahwa harga ini naik di Ramadhan dan jelang Lebaran. Kita all out, man to man marking, rantai distribusi sederhana," ujar Sandi.
Langkah penyederhanaan rantai distribusi, sebut Sandi, salah satunya dengan mendorong petani bisa langsung masuk lewat PD Pasar Jaya dan Food Station. Ini bisa memangkas rantai distribusi yang panjang.
Sementara itu, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa hari ini harga beras medium berkisar Rp 8.500-8.600/kg. Turun 1000-1.500/kg dari harga semula.
"Sementara beras yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang di atas 6.000 ton (per hari). Dulu rata -rata yang masuk 3000 ton (naik 100%). Saat ini stok ada di atas 40 ribu ton, sangat aman. Dulu stok ada di kisaran 25 ribu ton," kata Arief.
Mengenai harga beras di pasar induk, sambungnya, secara keseluruhan bergerak turun. Cipinang sendiri selama ini jadi indikator stabilitas harga dan stok beras di Jakarta.
"Semua jenis beras turun, kan beras melimpah masuk ke Cipinang," pungkas Arief. (ega/hns)