Hal itu diungkapkannya saat membuka sekaligus meresmikan Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (4/4/2018).
Dia bercerita hasil analisa Mckinsey Global Institue pada 2015 bahwa revolusi industri memiliki dampak 3.000 kali lebih dahsyat dibanding revolusi industri pertama di abad 19. Dalam analisa itu, lanjut Jokowi perubahan industri bakal lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah yang harus kita pahami kita mengerti dan kita antisipasi. Dari laporan laporan yang diterima termasuk dari menteri perindustrian dan saya percaya itu, saya percaya bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 ini akan 3000 kali lipat dibandingkan dampak revolusi industri pertama sekitar 200 tahun yang lalu. Saya mempercayai itu," kata Jokowi.
Analisa dari lembaga yang sama, kata Jokowi, juga memprediksi bahwa revolusi industri 4.0 akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia, mulai dari saat ini sampai pada 2030.
"Sekali lagi menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia. antara sekarang sampai nanti tahun 2030," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, ratusan pekerjaan yang hilang saat industri 4.0 itu karena digantikan oleh robot dan mesin. Namun, dirinya optimis penciptaan lapangan kerja pun masih banyak.
"Artinya apa? Ya maksudnya Mckinsey 800 juta pekerja di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaannya karena diambil alih oleh robot dan mesin dalam 12 tahun ke depan. Nah kalau yang ini saya nggak percaya, nggak percaya. Kalau yang pesimis saya nggak percaya atau paling nggak rada nggak percaya.," tutur dia.
Jokowi mengungkapkan revolusi industri 4.0 bakal menciptakan jauh lebih banyak lapangan pekerjaan baru dibandingkan denRatugan lapangan kerja yang hilang.
"Saya percaya bahwa revolusi industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang. Jadi ketidakpercayaan saya tadi saya ganti dengan ini. Saya percaya bahwa revolusi industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang tadi disampaikan oleh Mckinsey akan hilang," tutup dia. (zlf/zlf)