Hasil Polling: 53% Tak Setuju Tarif Ojek Online Naik

Polling detikFinance

Hasil Polling: 53% Tak Setuju Tarif Ojek Online Naik

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 07 Apr 2018 16:26 WIB
Ilustrasi ojek online. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Tarif ojek online rencananya mengalami kenaikan. Rencana ini diamini oleh para aplikator ojek online melalui rapat dengan Kementerian Perhubungan.

detikFinance melakukan polling sejak kemarin sampai hari ini pukul 14.000 dengan hasil 53% responden tidak setuju terhadap rencana kenaikan tarif ojek online. Sebanyak 35% responden setuju dengan rencana tersebut dan 12% tidak peduli.

"Jadi, kalau ada kenaikan tarif harus diimbangi juga dengan kenaikan dalam hal pelayanan terhadap penumpangnya," cuit akun @indrasetiawanRX seperti dikutip detikFinance, Sabtu (7/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak lain juga tidak keberatan dengan rencana tersebut karena kemudahan yang ditawarkan dalam penggunaan ojek online. Namun, besaran kenaikan tarif juga harus dipertimbangkan.


"Setuju saja sih karena dijemput di lokasi, nggak perlu keluar jalan raya cari angkutan tapi jangan mahal-mahal banget ya harganya, kalau mau murah naik angkot, mau gratis jalan kaki kan tinggal pilih maunya gimana," cuit @Dhanimega.

Pembaca lainnya juga merespons bahwa kenaikan tarif ojek online bukan solusi, melainkan harus membatasi mitra. Jumlah mitra yang terus bertambah bisa mengurangi pendapatan pengemudi ojek online.

"Jangan jadi driver ojol kalo gitu mah bang. Lo Kata bikin aplikasi sama pemasaran nggak butuh biaya. Bukan kenaikan Tarif yang jadi solusi utama tapi pengurangan mitra dan stop penggunaan fake GPS juga. Ojol emang awalnya penghasilannya dari bonus bukan dari tarif," tulis Elysium999.

(ara/ang)

Hide Ads