Surplusnya neraca perdagangan Indonesia Indoneska karena total ekspor lebih besar dibanding impor. Nilai ekspor tercatat sebesar US$ 15,58 miliar, sementara impor US$ 14,49 miliar.
Sejak membuka 2018 ini, Neraca Perdagangan Indonesia selalu mengalami defisit. Ada defisit sebesar US$ 670 juta di Januari dan US$ 120 juta di Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS mencatat terdapat peningkatan impor laptop dari China yang masuk ke dalam tanah air. Hal itu menjadi salah satu pemicu meningkatnya impor di Maret 2018.
Penasaran bagaimana cerita selengkapnya, cek beritanya di sini:
Ekspor Tembaga hingga Tekstil
Foto: Wisma Putra
|
Ekspor migas ini turun 3,81% karena ada penurunan nilai ekspor gas. Padahal ekspor hasil minyak dan minyak mentah tercatat naik.
"Untuk industri olahan dengan share 71,75% naik 9,17%, yang signifikan naik antara lain ekspor besi baja, tembaga, pakaian jadi, konveksi tekstil, pulp," katanya di kantornya, Jakarta Pusat.
Ekspor pertanian naik 20,01%. Sayangnya share-nya masih sangat kecil, hanya 1,81%, jadi tidak memberi pengaruh yang signifikan ke total ekspor.
Ekspor pertambangan juga tercatat naik. Pertambangan ini punya pangsa 17,85% dari total nilai ekspor. Komoditasnya antara lain batu bara naik 24%, biji tembaga 36%.
Secara kumulatif, total ekspor Indonesia sebesar US$ 44,27 miliar atau naik 8,78% dibanding periode yang sama 2017. Ekspor non migas US$ 40,21 naik 9,53% dibanding periode yang sama di 2017.
"Menurut sektor 3 bulan pertama, hasil produk industri pengolahan 4,6% naik. Yang signifikan tambang dengan 41,48% karena komoditas utama batu bara. Sementara Januari-Maret ekspor pertanian turun 9,32% karena sharenya kecil dampaknya tidak signifikan," katanya.
Pangsa ekspor Indonesia yang utama adalah China (15,77%), kemudian Amerika Serikat (11,00%) dan Jepang (10,15%). Perkembangan 3 negara ini sebesar 36,92% dari total ekspor.
Laptop dari China Mendominasi
Ilustrasi Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
|
Di urutan kedua ada Jepang dengan pangsa pasar 11,64%, Thailand 6,89%, dan Uni Eropa 9,41%.
"Impor China itu banyak laptop dan notebook dari China. Itu salah satu yang utama. Sementara dari Thailand adalah raw sugar (gula)," katanya di kantornya, Jakarta Pusat.
BPS juga mencatat ada kenaikan impor dari beberapa negara, seperti Jepang US$ 243,4 juta, Amerika Serikat (AS) US$ 154,4 juta, dan Malaysia US$ 101,5 juta.
"Peningkatan impor terbesar ini bukan total impor, tapi ini deltanya," jelasnya.
Laptop dari China Nilainya Rp 1,3 T
Ilustrasi Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
|
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima detikFinance, Senin (16/4/2018), pada periode Januari-Maret 2018 China memasok 2,11 juta kg dengan nilai US$ 272,82 juta.
"Iya (paling banyak) kaya handphone laptop itu memang dari sana, Tiongkok," kata Direktur Statistik Distribusi BPS Anggoro Dwitjahyono kepada detiFinance.
Ada Juga Dari Negara Lain
Ilustrasi Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
|
Untuk Maret 2018, Hong Kong memasok 77 kg dengan nilai US$ 6.790. Lalu, Taiwan sebanyak 507 kg dengan nilai US$ 123.552.
Amerika Serikat memasok 124 kg dengan nilai US$ 32.037, Singapura 172 kg nilainya US$ 41.178. Negara lain-lain 578 kg nilainya US$ 112.621.
Total impor laptop Maret 2018 sebanyak 758.441 kg. Adapun nilainya mencapai US$ 103,57 juta.
Halaman 2 dari 5