"Hari ini kita ketemu dengan harapan sinergi ke depan bahwa kita ingin konektivitas di DKI yang pita lebar bisa digelar segera karena kita ingin menggunakan ekonomi digital ini mendorong perekonomian dan menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga di JW Marriot Hotel, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).
Selain mengembangkan ekonomi digital, konektivitas pita lebar untuk mendukung Jakarta agar bisa menjadi metropolis economic dunia di 2030. Sandi optimistis Jakarta akan menjadi megapolitan dunia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta Ini mau jadi kota metropolis economic ke-7 dunia di 2030. Jakarta akan jadi kota megapolitan terbesar dunia. Gimana caranya kalau kita tidak terkoneksi dengan jasa telekomunikasi. kita ingin ke depan Jakarta lebih terkoneksi," kata pria yang akrab disapa Sandi itu.
Di sisi lain, menurut Sandi ada permasalahan dalam realisasi konektivitas tersebut, yaitu galian kabel pita lebar juga mengakibatkan kemacetan di Jakarta, termasuk di Tanah Abang.
Sandi sempat menjelaskan soal galian kabel bisa menyebabkan macet di Tanah Abang. Sandi mengatakan, menurut laporan dari Kadis Bina Marga Yusmada Faizal galian kabel tersebut tanpa izin.
"Data kemacetan di Tanah Abang ini saya udah share karena ini sudah 18 minggu menata Tanah Abang. Dibanding PKL ternyata 11-12 sama data galian kabel. Macet itu, kesemrawutan di Tanah Abang gara-gara galian kabel. saya marahin pak yusmada kenapa begini. Itu temen-temennya bapak (Sandiaga) tuh. gali-gali aja nggak pakai izin," jelas Sandi.
Sandi meminta Kadis Bina Marga berkomunikasi dengan perusahaan terkait guna menyelesaikan masalah galian kabel itu.
"Nah ini saya sekarang era baru. Pak Anies sampaikan pada kita harus partisipatif kolaboratif kita ingin ke depan Insya Allah mulai terbangun komunikasi yang lebih baik. Pak Yus kongkow aja diatur supaya selesai secara adat. Pokoknya kita harus tersambung terkoneksi dengan baik dan memiliki infrastruktur telekomunikasi yang world class," kata Sandi. (idn/hns)