Bos Jakpro Buka-bukaan soal Harga Tiket LRT Jakarta

Bos Jakpro Buka-bukaan soal Harga Tiket LRT Jakarta

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 20 Apr 2018 18:13 WIB
Foto: Istimewa/Jakarta Propertindo
Jakarta - Kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dipastikan rampung saat penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang. Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan untuk tahap awal, biaya untuk menaiki kereta LRT pertama yang beroperasi di Jakarta tersebut akan dipatok harga khusus.

Harga khusus itu kata dia akan lebih murah dari biaya naik ojek online dengan rute yang sama namun sedikit lebih mahal dari tarif busway atau transJakarta. Sementara untuk menggunakan kereta LRT Jakarta bersama dengan bus transJakarta baik tipe reguler maupun premium, Satya memastikan harga tiket juga akan lebih murah dibanding menggunakan taksi online menuju area tengah Jakarta.


"Tiket sebenarnya kita belum bisa bicarakan. Tapi sebagai kisi-kisi, harganya lebih mahal sedikit dari tiket busway, lebih murah dari Go-Jek, lebih murah dari taksi dari Velorome ke area tengah seperti Bundaran HI dan Dukuh Atas," katanya kepada detikFinance dalam wawancara khusus di Velodrome, Jakarta Timur, Selasa (17/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengoperasian LRT Jakarta sendiri nantinya akan terhubung dengan penyediaan busway transJakarta baik tipe reguler maupun premium. Tipe reguler akan ada di halte busway Velodrome yang saat ini sudah beroperasi, sementara tipe premium akan disediakan halte khusus di dekat area stasiun LRT Velodrome.


"Jadi nanti kalau dari Kelapa Gading, ada orang yang mau ke tengah atau koridor IV, dia tinggal milih, kalau dia misalnya bayar OKE OCE trip yang Rp 5.000, dia bisa pakai bus yang Rp 3.500. Untuk royaltrans katakanlah misalnya bayar Rp 12.500, mungkin dari Kelapa Gading mereka sudah bayar tiket untuk royaltrans Rp 15.000 termasuk LRT nya," kata Satya.

Adapun penyediaan bus transJakarta dilakukan mengingat rute pengoperasian kereta LRT Jakarta yang masih pendek. Satya sendiri meyakini akan banyak warga yang tertarik dengan model integrasi moda yang disediakan seperti itu.

"Pertimbangan kita menyambungkan sekarang dengan busway, orang akan terbiasa dulu pakai angkutan ini. Kalau mereka pakai ini dari Kelapa Gading, Rp 15.000 sampai ke tengah misalnya, menurut saya make sense. Taksi dari sini (Velodrome) ke Dukuh Atas berapa? Rp 33.000. Go-Jek? Rp 22.000an. Kalau bayar Rp 12.000-15.000, mau nggak pakai AC? Nggak perlu macet lagi. Memang ini sebagai budaya baru dalam bertransportasi," pungkasnya. (eds/zlf)

Hide Ads