Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mencatat realisasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp 76,4 triliun atau naik 11% dari Rp 68,8 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
"Untuk PMA sebesar Rp 108,9 triliun, atau naik 12,4% dari Rp 97 triliun pada periode sama tahun 2017," kata kata Azhar dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, Senin (30/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kuartal I 2018 realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat Rp 37 triliun atau tumbuh 19,9%, DKI Jakarta Rp 28,9 triliun tumbuh 15,6%, kemudian Jawa Tengah Rp 16,1 triliun atau tumbuh 8,7%, dan Riau Rp 9,1 triliun atau tumbuh 4,9%.
Berdasarkan sektor usaha PMDN dan PMA pada kuartal I 2018 urutan 5 besar adalah, pertama perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 27,6 triliun atau tumbuh 14,9%, kemudian industri logam, mesin, dan elektronik Rp 22,7 triliun atau tumbuh 12,3%.
Lalu listrik, gas, dan air Rp 19,3 triliun tumbuh 10,4%, selanjutnya tanaman pangan dan perkebunan Rp 17,9 triliun tumbuh 9,6%, serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 14,7 triliun atau tumbuh 7,9%.
"Itulah data PMA dan PMDN selama tiga bulan pertama di 2018," tuturnya. (zlf/zlf)