-
Rekaman percakapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir viral. Rekaman itu menggegerkan publik, karena diduga menyangkut masalah 'bagi-bagi fee'.
Belakangan percakapan tersebut ternyata disadap oleh seseorang. Percakapan yang menjadi viral tersebut tampaknya direkam oleh jenis penyadap suara.
, ada berbagai jenis alat sadap, mulai dari alat penyadap sederhana seperti perekam suara dan kamera tersembunyi dalam berbagai bentuk bisa ditemukan di Pusat Penjualan Elektronik Glodok, Jakarta Barat.
Namun, saat ini alat tersebut sudah mulai hilang di pasaran. Berikut fakta lengkapnya:
Salah satu pedagang yang enggan disebut namanya mengatakan, sejak tahun 2014-2015 alat sadap dilarang dijual di pasaran. Alasannya alat tersebut tidak diperuntukkan bagi umum.
"Wah kalau itu (alat sadap) sudah nggak ada yang jual, mau keliling-keliling juga nggak ada yang majang," kata dia kepadadetikFinance, ditemui di Gedung LTC, Glodok, Senin (30/4/2018).
Dirinya mengatakan dulu memang dijual secara bebas, namun belakangan ada larangan penjualan dari pihak toko dan pihak berwenang.
"Kalau itu kan dipakainya sama pihak berwenang," kata dia.
Dari pantauan
detikFinance, para pedagang kebanyakan menjual alat elektronik seperti CCTV, walkietalkie dan beberapa alat elektronik lainnya.
Setelah berkeliling untuk menemukan toko alat penyadap suara, tidak ada satupun pedagang yang menjual alat sadap.
"Nggak bakal ada yang bilang mereka jual, karena memang nggak boleh," kata diam
Dari data yang dihimpun detikFinance di tahun 2014 produk-produk alat penyadapan banyak dijual di Pusat Penjualan Elektronika, Glodok, Jakarta Barat. Umumnya yang dijual, jenis alat sadap sederhana dengan harga sangat terjangkau.
Kala itu, sepanjang pertokoan Glodok, banyak yang menjual alat penyadap. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau antara Rp 300.000-Rp 450.000 per alat.
Meski di Glodok sudah tidak tersedia alat sadap, ternyata penjualan alat sadap di toko-toko online banyak ditawarkan. detikFinance menelusuri berbagai toko online dan media sosial.
Salah satunya penjualan di Instagram bernama Oman mengaku sudah menjual alat sadap sejak lama. Dari postingan galeri di instagramnya, tampak Oman sudah menjajakan alat sadap sejak tahun 2016. Meski sudah ada larangan dirinya merasa tidak takut untuk menjual alat sadap.
"Nggak (takut). Tapi sekarang kayanya sudah banyak di toko online juga banyak. Sebenarnya itu barangnya sama. Sekarang udah banyak banget di toko online. Dulu mah masih sedikit belum ada sekarang udah banyak. Larinya pada ke toko online semua," kata dia.
Meski sudah tidak dijual secara offline, saat ini banyak toko online yang menjajakan barang-barang alat sadap yang dijual secara umum. Alat sadap tersebut dijual dari harga Rp 185.000- 400.000 para penjual menampilkan alat sadap tersebut yang tampak simple, canggih lengkap beserta deskripsi yang lengkap mengenai fungsi. Tapi, dari mana sih asal alat sadap ini?
Menurut salah satu penjual online alat sadap di Jakarta, Oman menjelaskan, semua jenis alat sadap yang dijual oleh berbagai toko online berasal dari sumber yang sama
"Barangnya sama semua. Alat itu kan sebenarnya dari China ya, nggak ada mereknya juga," kata dia kepadadetikFinance, Senin (30/4/2018).
Dalam penjelasannya, alat sadap jenis sadap suara & kamera pengintai yang realtime monitor dengan GSM dijual dengan harga Rp 349.000.
Jenis alat sadap ini merupakan perlengkapan teknologi yang akan memantau ruangan atau tempat-tempat tertentu yang bisa dioperasikan dari jarak jauh menggunakan sinyal GSM. Namun dari segala kecanggihan yang ditampilkan, Oman mengaku sudah tidak menjual lagi alat sadap tersebut.
"Iya itu sebenarnya barang itu banyak yang cari. Cuma kemarin itu saya stop jualnya karena barangnya gampang rusak. Sebenarnya bisa (pesan), cuma kalau rusak itu gitu engga bisa balik (retur)," kata dia.
Sementara itu menanggapi banyaknya alat sadap yang ditampilkan di berbagai toko online Oman mengaku kualitas barangnya hampir sama.
"Sama aja. Sama semua alat sadap itu nggak resmi gitu loh jualannya. Karena memang nggak boleh juga," kata dia.
Maraknya penjualan alat sadap di toko online saat ini bukan tanpa alasan. Banyaknya permintaan dari masyarakat yang membuat supply alat sadap berbagai jenis dan bentuk ini terus didatangkan langsung dari China.
Namun, dari tingginya minat pembeli akan kebutuhan alat sadap. Kualitas alat sadap ternyata tidak secanggih apa yang dijelaskan dalam deskripsi dan fungsi. Hal tersebut yang membuat salah satu pedagang alat sadap online Oman kapok untuk menjual alat sadap yang belakangan diketahui, berkualitas buruk dan mudah rusak.
"Iya itu sebenarnya barang itu banyak yang nyari. Cuma kemarin itu saya stop jualnya karena barangnya gampang rusak. Alat itu kan sebenarnya dari China ya, nggak ada mereknya juga. Sebenarnya bisa (pesan), cuma kalau rusak itu gitu nggak bisa balik. Jadi kalau retur, itu gak bisa," kata dia kepada detikFinance.
Oman yang mengaku mendapat keluhan langsung dari konsumen harus mengganti semua barang retur dari uanganya sendiri, karena supplyer tidak menerima barang retur. Akibatnya Oman harus merugi untuk mengrmbalikan barang rusak konsumen yang tidak bisa diretur.
"Iya saya juga kebingungan kemarin itu banyak yang nawar-nawar dan tanya soal alat sadap. Kalau ada yang rusak itu sering retur dan saya bingung akhirnya saya ganti sendiri. Jadi daripada, nanti (bermasalah), jadi saya stop juga ambil barang di suplier," kata dia.