Presiden KSPI Said Iqbal meminta pemerintah menghentikan serbuan TKA kasar asal China tersebut. Kemudian, memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi buruh Indonesia.
"Paling utama sekarang ancaman terhadap membanjirnya TKA asing unskill workers, buruh kasar dari China yang mengisi lapangan pekerjaan yang seharusnya bisa diisi buruh Indonesia," kata dia saat memperingati Hari Buruh di depan Istana Negara Jakarta, Selasa (1/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, dia juga meminta pemerintah menurunkan harga pangan khususnya beras. Dia menerangkan, upah rata-rata buruh di Vietnam US$ 181 per bulan. Sementara harga beras di Vietnam jika dirupiahkan Rp 4.600.
Di Indonesia sendiri, upah rata-rata beras US$ 174 per bulan. Sayangnya, harga berasnya tiga kali lipat dari Vietnam.
"Harga beras tiga kali lipat dari Vietnam, adil apa tidak?" ujar dia di depan massa buruh.
Bukan hanya itu, dia pun mengeluhkan tarif listrik dan BBM yang terus mengalami kenaikan. Menurutnya, hal itu menggerus daya beli buruh.
"Upahnya naik nggak? Upah tetap, artinya daya beli turun," kata dia.
"Yang mau berjuang tepuk tangan, yang mau berjuang teriak," ujar dia kepada massa buruh.
(eds/eds)