Mau Jadi CPNS Lewat Sekolah Dinas? Begini Persaingan Ketatnya

Mau Jadi CPNS Lewat Sekolah Dinas? Begini Persaingan Ketatnya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 06 Mei 2018 12:09 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta - Pendaftaran sekolah kedinasan sudah ditutup pada 30 April 2018 lalu. Kini, masing-masing lembaga kedinasan tengah melakukan seleksi administrasi.

Namun, patut diketahui untuk masuk sekolah kedinasan bukan perkara mudah. Pelamar mesti bersaing dengan pelamar yang lain. Lantas, bagaimana ketatnya persaingan seleksi sekolah kedinasan tersebut?

Dikutip dari keterangan laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Minggu (6/5/2018), berdasarkan catatan Pansel ada 323.669 pelamar yang mendaftar di 19 sekolah kedinasan. Namun, hanya 277.402 pelamar yang berhak melanjutkan untuk berebut 13.677 kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasalnya, sebanyak 46.267 pelamar di SSCN dianggap gugur karena belum menentukan sekolah kedinasan hingga batas penutupan pendaftaran," tulis keterangan tersebut.


Lebih lanjut, karena formasi yang tersedia sedikit maka persaingannya pun menjadi ketat. Urutan pertama ketatnya persaingan berada di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Berdasarkan data terakhir, ATKP Medan mendapat 1.110 pelamar yang memperebutkan 46 formasi yang dibuka. Tingkat persaingan untuk sekolah kejuruan ini 1:46.

Posisi kedua ditempati oleh Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun dengan tingkat persaingan 1:45, di mana 96 formasi akan diperebutkan oleh 4.339 pelamar. Di posisi ketiga ada Politeknik Imigrasi dengan 10.080 pelamar, sementara formasi yang tersedia hanya 300 kursi. Artinya, tingkat persaingannya 1:34.

Posisi keempat diduduki oleh Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) yang mendapat pelamar sebanyak 7.804 orang. Sekolah dibawah naungan BKMG tersebut membuka formasi sebanyak 250 kursi.

"Artinya tingkat persaingan para pelamar di STMKG berada di titik 1:31," terangnya.

Kemudian, posisi lima teratas ditempati oleh Politeknik Statistika STIS yang memiliki pelamar sebesar 17.886 dengan formasi 600.

Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN yang selama ini menjadi favorit pelamar memiliki tingkat persaingan 1:20. Sekolah kedinasan yang dikelola oleh Kementerian Keuangan itu, mendapat 147.702 pelamar dengan kursi yang diperebutkan 7.301 formasi.


Sekolah favorit kedua, yakni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang membuka formasi sebanyak 2.000 kursi, memperoleh 46.062 pelamar dengan tingkat persaingan 1:23.

Sementara, peringkat dengan persaingan terendah ditempati oleh Politeknik Pelayaran Surabaya yang membuka 192 formasi dengan 899 pelamar. "Artinya, para pelamar di sekolah kedinasan milik Kementerian Perhubungan itu memiliki tingkat persaingan 1:5," tulis keterangan tersebut.

Tingkat persaingan rendah kedua ditempati oleh Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, yang berada di angka 1:7. Sekolah yang juga di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu membuka 390 formasi dan mendapat pelamar sebanyak 2.630.

"Kemudian menyusul PIP Makassar (1:9), STPI Curug (1:8), dan PTKJ Tegal (1:12). Jumlah pelamar di PIP Makassar adalah 1.504 dengan 168 formasi, STPI Curug dengan 3.628 pelamar dan 456 formasi, dan PTKJ Tegal dengan 1.770 pelamar dan 150 pelamar," terangnya.

Selanjutnya, para pelamar sekolah kedinasan ini akan mengikuti sejumlah rangkaian tes pada bulan Mei-Agustus 2018 sebelum dinyatakan sebagai calon mahasiswa sah dari tiap sekolah kedinasan. Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 22 Tahun 2018, tes yang wajib diikuti adalah seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD), dan seleksi lanjutan.

Seleksi SKD sendiri meliputi Tes Intelejensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Seleksi lanjutan akan dilaksanakan oleh masing-masing sekolah kedinasan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi. (fdl/fdl)

Hide Ads