"Dana darurat terutama untuk bencana itu harus berupa dana yang cair dan mudah untuk di akses, berupa uang tabungan yang bisa di cairan dan bisa diakses dengan mudah," kata dia kepada detikFinance, Jumat (11/5/2018).
Ia menjelaskan segala persiapan dana darurat untuk kebutuhan dana makan hidup sampai tempat tinggal harus bisa ter-cover selama seseorang terkena bencana.
"Saya bilang nggak bisa kalau dana darurat itu disimpan dalam bentuk investasi misalnya berupa logam mulia, dana darurat itu harus likuid. (Bisa dalam bentuk tabungan di bank) bukan berarti harus dibawa kemana-mana," kata dia.
Selain itu persiapan dana darurat untuk jiwa, Eko mengatakan terlalu besar seseorang harus mengasuransikan beberapa harta bendanya berupa perhiasan, rumah, sampai transportasi.
"Asuransi hunian, mobil dan lainnya juga penting. Kalau misal risikonya tinggi, seperti rumah rubuh dan lain lain," kata dia.
Sebagai informasi, Gunung Merapi mengalami letusan freatik pagi tadi pukul 07.43 WIB. Hujan abu vulkanik mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Dari kondisi ini diharapkan masyarakat memiliki dana darurat untuk bertahan hidup selama masa bencana sedang terjadi. (dna/dna)