Angka defisit April 2018 ini tercatat 0,39% jika asumsi produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 13.981 triliun. Defisit tercatat lebih rendah dibanding posisi akhir Maret 2018 sebesar 0,58%.
"Defisit Rp 55,1 triliun, lebih kecil dibanding periode tahun lalu sebesar RP 72,2 triliun. Bahkan keseimbangan primer surplus Rp 24 triliun," imbuh Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk penerimaan pajak periode April 2018 telah mencapai Rp 416 triliun tumbuh 15%. Dia mengaku optimis dengan pertumbuhan ini maka kondisi APBN bisa terjaga dengan baik, stabil dan tetap sehat.
"Total pembiayaan utang hingga akhir April 2018 telah mencapai 57,9% dari pagu pembiayaan atau sebesar RP 188,7 triliun. Posisi kas pemerintah dalam kondisi memadai dan pemerintah menjaga APBN sehingga jadi pilar stabilitas. Kami memberikan confindence masyarakat dan pelaku," imbuh dia.
Pada Maret 2018 Kemenkeu juga mencatat realisasi belanja pemerintah pusat pada kuartal I-2018 mencapai Rp 234 triliun. Angka tersebut 16,1% dari pagu yang ada di APBN 2018 yang mencapai Rp 1.454,5 triliun dan tumbuh 14,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (dna/dna)











































