Ekonomi RI Tak Terganggu Teror Bom

Ekonomi RI Tak Terganggu Teror Bom

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 15 Mei 2018 08:34 WIB
Ekonomi RI Tak Terganggu Teror Bom
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Aparat kepolisian menyebutkan internal Polri seluruh Indonesia siaga satu terkait ancaman terorisme. Semua objek vital dijaga super ketat menyusul adanya kejadian bom bunuh diri secara beruntun.

Peristiwa biadab itu terjadi mulai Minggu (13/5/2018) kemarin pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Menyusul kemudian ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno serta Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro. Tiga lokasi itu berada di Surabaya.

Namun, pada malam harinya, sekitar pukul 21.20 WIB, ledakan bom lain terjadi di sebuah rusunawa di kawasan Wonocolo, Sidoarjo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ledakan terjadi lagi pada Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB di Polrestabes Surabaya. Bom meledak di pos pemeriksaan depan markas Polrestabes.

Lantas apakah hal tersebut memberikan dampak terhadap perekonomian nasional hingga kepercayaan investor terhadap Indonesia, berikut selengkapnya :

Investasi Tak Terganggu

Foto: Evakuasi empat jenazah di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (Deni Prasetyo Utomo/detikcom)
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yakin kepercayaan investor terhadap Indonesia tidak akan terganggu akibat teror bom beruntun di Surabaya. Pasalnya pemerintah bergerak cepat merespons kejadian tersebut.

"Saya rasa tidak (terpengaruh ke investor) karena mereka juga percaya itu bisa teratasi," kata Enggar ditemui di Tangerang, Banten.

Dia pun meminta investor tetap yakin bahwa pemerintah tidak tinggal diam atas kejadian tersebut.

"Percayalah bahwa pemerintah akan mengatasi. Jadi perkembangan, terus kemudian ada juga (pelaku) yang terkena ditembak di satu tempat. Jadi artinya sangat serius untuk ditangani. Percayakan lah kepada aparat keamanan," lanjutnya.

Sejumlah negara pun sudah mengeluarkan travel advice untuk imbauan kepada warga negaranya di Indonesia. Hal ini menyusul teror bom.

"Sesaat ada travel advice itu satu hal yang wajar, dan ini juga kita saksikan (contoh) pada saat yang sama di Paris juga terjadi (teror) ya kan, itu kemudian kita juga pasti duta besar kita meminta untuk hati hati. Semua pasti lakukan (travel advice)," ujarnya.

Ekonomi RI Tetap Normal

Foto: deni
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap aparat keamanan bisa cepat mengembalikan sistuasi keamanan Indonesia setelah maraknya aksi terorisme. Hal itu demi mengembalikan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Sri Mulyani tahun ini ada banyak perhelatan berkelas internasional yang harus di jaga, seperti Asean Games hingga pertemuan IMF dan Worl Bank di Bali.

"Kita tentu mendukung penuh apa yang dilakukan aparat keamanan, apakah Polri bersama TNI dan BNPT untuk bisa mengembalikan keamanan yang ada di dalam negeri. Karena tahun ini kita semua tahu bahwa kita masuk tahun politik, pilkada, asian games, pertemuan IMF-WB," tuturnya di Gedung BPK, Jakarta.

Menurut Sri Mulyani jika aparat sudah melakukan penanganan terhadap aksi radikalisme tersebut, maka harus segera disampaikan kepada duni bahwa Indonesia sudah dalam keadaan aman.

"Saat di mana kondisi perekonomian global sedang bergejolak tentu kita tidak ingin menambah persepsi bahwa Indonesia, dalam hal ini negara harus disampaikan aman," tuturnya.

Jika hal itu dilakukan, Sri Mulyani yakin, perekonomian Indonesia tidak akan terganggu dengan adanya aksi terorisme tersebut.

"Ya kita berharap bahwa Indonesia sebagai suatu negara secara reputasi bisa menjaga sebagai suatu negara berdaulat kita memiliki kemampuan untuk meng-address atau menangani tantangan radikalisme dan terorisme ini," tuturnya.

Sri Mulyani menegaskan persiapan pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) yang berlangsung di Bali Oktober 2018 tetap berjalan. Meskipun belakangan terjadi rentetan aksi terorisme di Jawa Timur.

"Tidak (tidak terpengaruh teror bom), ini evaluasi kan terus berjalan, artinya persiapan tetap dilakukan," tuturnya.

Respons Pengusaha

Foto: Suasana Sekitar Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya. (Zaenal Effendi/detikcom)
Meski Polri sudah menerapkan siaga I untuk semua jajarannya di daerah agar lebih waspada. Merespons situasi, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menilai aksi bom bunuh diri yang terjadi beruntun tak akan mengganggu iklim investasi.

"Iklim investasi tidak akan berdampak karena investor selalu mempunyai pandangan atau view jangka panja dalam berinvestasi," kata Rosan saat dihubungi detikFinance, Jakarta.

Rosan menjelaskan, para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia lebih melihat fundamental ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di atas 5%, dan inflasi yang terjaga di level rendah.

"Perekonomian kita masih tumbuh secara stabil dan ditunjang fundamental yang solid," tutur Rosan.

Meski tidak ganggu iklim investasi, Rosan mengaku aksi bom bunuh diri menjadi lebih berdampak pada ekonomi di sektor pariwisata.

"Apabila ada travel banned atau pelarangan travel ke negara kita, ini menyebabkan sektor pariwisata dan turunannya akan berdampak," ungkap dia.

Ritel Tetap Buka, Pusat Perbelanjaan Siaga I

Foto: Rachman Haryanto
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menyebut teror bom yang terjadi tidak mempengaruhi pengusaha ritel menghentikan bisnis mereka. Toko-toko ritel tetap buka seperti biasa, termasuk di Surabaya.

"Kalau ada aksi terorisme, orang sekarang lebih smart dan aparat juga akan memberi tahu perkembangan jadi nggak akan terlalu berdampak. Kami melihat toko seperti biasa melayani, tetapi memang ada ekstra kewaspadaan," katanya di Jakarta.

Roy menjelaskan, waktu buka tutup toko ritel pun normal seperti biasa, tidak ada perubahan. Cuma, apabila pemerintah daerah maupun polisi menerapkan aturan buka tutup , maka pengusaha ritel akan mengikutinya.

"Kalau situasinya seperti ini toko usaha membuka dan mengikuti aturan yang berlaku pada mal. Tapi kami selalu berkoordinasi kepada pemerintah daerah dan aparat, bila tidak ada aturan maka kita akan tetap buka, melihat situasi, jam buka tutup ikuti aparat," sambungnya.

Sementara Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan siaga ini tidak hanya mal di Surabaya dan Jakarta yang yang siaga, namun juga di seluruh Indonesia. Sebab, teror bom, bisa terjadi di mana saja, termasuk mal.

"Saya kira gini, kita siaga bukan hanya Jakarta dan Surabaya walaupun kejadian hanya di Surabaya dan Jakarta. Kalau kita lihat penangkapan ada di Serang, di macam-macam. Jadi saya rasa kita bisa bilang siaga tidak hanya di dua kota, ya kita sudah bilang seluruh mal di Indonesia siaga I gitu," katanya kepada detikFinance.

Lebih lanjut, ia memaparkan dengan adanya status tersebut pihaknya pun meningkatkan pengamanan di setiap mal dengan menggandeng polisi dan petugas keamanan.

"Dengan pengembangan keamanan personel keamanan ditambah dari outsourcing dan yang berwajib tapi kita dengan pakaian tertutup jadi tidak berseragam," jelasnya.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan lebih detail seperti pemeriksaan saat memasuki pusat perbelanjaan.

"Laporan masih aman. Seperti biasa saja, normal tapi cuma pemeriksaan tas dibuka semua terus jok motor juga mesti diangkat, dilihat mobil juga dulu asal sekarang lebih serius," kata Ridwan.

Sementara itu, pihaknya juga tidak mengubah waktu operasional. Pasalnya, pihaknya ingin menunjukkan bahwa pusat perbelanjaan tidak terpengaruh dampak bom tersebut.

"Tetap saja jam 10 pagi sampai jam 10 malam, nggak ada perubahan jadi kita nggak mau sama sekali menunjukkan ada pengaruh dari bom meledak itu," tuturnya.

Objek Vital Diperketat

Foto: Rifkianto Nugroho
Kementerian ESDM akan meningkatkan pengamanan di wilayah-wilayah objek vital di sektor energi dan sumber daya alam. Hal itu menyusul dengan maraknya aksi terorisme yang terjadi belakangan ini.

Wakli Menteri ESDM Arcandra mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan instruksi untuk melakukan pengamanan di objek vital di sektor energi seperti, kilang minyak, pembangkit listrik ataupun blok migas.

"Kan sudah ada instruksi pengaman untuk siaga, nah ini sedang kita koordinasikan," tuturnya di Gedung BPK, Jakarta.

Sementara itu, pasca insiden ledakan bom di tiga lokasi gereja di Surabaya, Jawa Timur, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan pengawasan di stasiun-stasiun wilayah Daop di Jawa dan Divre di Sumatera.

Untuk di wilayah Daop, KAI melakukan pengawasan seperti di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Surabaya Gubeng/Turi, Malang, Yogyakarta, Semarang, Cirebon dan stasiun-stasiun besar lainnya, baik di Jawa maupun Sumatera.

"Yang menjadi fokus pengawasan utama, adalah stasiun-stasiun besar yang merupakan awal pemberangkatan dan kedatangan kereta api jarak menengah dan jarak jauh, yang volume penumpangnya padat," kata Kepala Humas KAI Agus Komarudin dalam keterangannya, Jakarta.


Halaman 2 dari 6
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads