Jokowi Lepas Ekspor Produk Manufaktur Pakai Kapal Raksasa ke AS

Jokowi Lepas Ekspor Produk Manufaktur Pakai Kapal Raksasa ke AS

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 15 Mei 2018 19:17 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melepas ekspor produk manufaktur dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS) secara direct call atau langsung. Produk yang diekspor ke AS meliputi tekstil, alas kaki, hingga logam.

"Pada sore ini saya ke Tanjung Priok dalam acara pelepasan ekspor," kata Jokowi di terminal Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018).


Jokowi mengatakan pelepasan ekspor yang dilakukan hari ini sebanyak 4.300 TEUs menggunakan Kapal CMA CGM Tage yang memiliki kapasitas sekitar 10.000 TEUs. Kapal berbobot 95.263 gross tonnage (GT) dengan ukuran panjang 300 meter ini merupakan satu dari beberapa kapal raksasa yang belakangan ini rutin berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui pelepasan ekspor dengan kapal besar kita ingin tunjukan bahwa ekonomi kita tetap berjalan dengan baik ekonomi tetap tangguh dan terus bergerak tujuan ekspor kita ke AS dengan kapal besar berkapasitas 10.000 TEUs dan kita mengisi 4.300 TEUs," tambahnya.

Dengan banyaknya produk manufaktur yang diekspor dan secara langsung tanpa transit mampu menurunkan biaya logistik.

"Bahwa setiap kontainer menghemat biaya kurang lebih US$ 300 dan ini akan memberikan daya saing produk-produk kita terhadap produk negara lain ," jelas dia.


Mengenai produknya, Mantan Wali Kota Solo ini menyebukan, mulai dari produk alas kaki, garmen, elektronik, dan lainnya. Dia berharap pelepasan ekspor ini bisa mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saya juga ingin sampaikan kalau ekspor kita ke Amerika (Serikat) pada sore hari ini adalah penanda bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam ekonomi di Indo-pasifik dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Indonesia sedang bergerak terus untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan dan industri dunia," tutup dia. (ara/ara)

Hide Ads