Salah satu tukang permak yang meneruskan bisnis keluarga yaitu Salim mengaku sudah menjadi tukang permak pakaian sejak 10 tahun lalu. Setelah kakeknya sudah beristirahat, dan ayahnya sudah tidak lagi menjahit Salim meneruskan bisnis permak pakaian di Jakarta.
"Wah sudah lama dari kakek saya, disini juga teman-teman (jajaran tukang permak di Manggarai) dari Kebumen semua, yang kebanyakan pada nerusin usaha keluarga," papar dia kepada detikaFinance, Senin (28/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salim mengaku akan terus menerima pesanan sampai H-1, kemudian malamnya yaitu malam takbir baru bersama dengan rekan rekan lain pulang kampung ke Kebumen.
"Baru pulang malam takbir, jadi yang mau permak pakaian masih bisa H-1," jelas dia.
![]() |
Memasuki pertengahan Ramadan tukang permak pakaian di kawasan Manggarai Jakarta Pusat mulai kebanjiran orderan untuk bongkar baju Lebaran.
Dari pantauan detikFinance yang siang ini mengunjungi kawasan permak pakaian di Jalan Manggarai Utara VI. Sudah dampak sekitar 12 tukang tampak sibuk membuka jaitan beberapa pakaian, untuk kemudian dipotong dan dijahit kembali sesuai keinginan konsumen.
Pelanggan juga sudah mulai berdatangan siang tadi, sambil menunggu pakaiannya dijahit beberapa pelanggan sudah tampak akrab berbicara dengan para tukang.
![]() |
Biasanya Salim mendapat satu sampai dua pelanggan per hari namun saat ini pelanggan sudah mulai banyak memakai jasanya. Namun saat ini sudah mulai banyak pelanggan yang datang untuk dibongkar bajunya jelang Lebaran.
"Sekarang bisa sama seperti weekend bisa sampai 10 (pelanggan) hanya memang nggak setiap hari," kata dia.
Untuk setiap baju yang dibongkar Salim mematok harga Rp 20.000/ baju. Salim mengaku per harinya bisa mendapat 150.000-200.000/ hari.
"Bisa kadang Rp 150.000 bisa Rp 200.000 bisa lebih. Proses permak bisa ditunggu. Paling 15 menit," kata dia. (dna/dna)