Spesialnya disini, pelanggan bisa menunggu tukang permak menjahit pakaiannya. Salim salah satu Tukang Permak di Jalan Manggarai Utara nomor 6 mengaku, ia dan teman teman lebih suka menggunakan mesin jahit jadul dibanding mesin jahit keluaran terbaru.
Mesin jahit yang digunakannya terbuat dari rangkaian besi berwarna hitam dan tampak tua. Sesekali Salim siang itu yang tengah sibuk men-dedel untuk membongkar jahitan pakaian, salim menuangkan sedikit minyak khusus ke bagian roda atas pada mesin jahit jadul sebagai pelumas roda mesin jahit di bagian bawah agar lebih ringan diinjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggan bisa menunggu selama bajunya dirombak, Salim mengatakan hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk merombak jeans. Baik untuk memperkecil ukuran sampai membuat jens agak longgar. Semuanya ia kerjakan manual dengan mesin jahit jadul.
![]() |
Dari pantauan detikFinance, deretan tukang permak lainnya juga menggunakan mesin yang serupa dan tampak sibuk dengan adanya kunjungan pelanggan siang ini.
Salim mengatakan masa bulan Puasa dan Lebaran memang masa yang ditunggu tunggu, pasalnya pesanan untuk merombak baju akan semakin banyak
Biasanya Salim mendapat satu sampai dua pelanggan per hari namun saat ini pelanggan sudah mulai banyak memakai jasanya. Untuk satu baju yang dibongkar, Salim memasang tarif Rp 20.000/ baju.
"Beda beda, tapi kalau misalnya jeans pelanggan maunya jadi cutbray bisa, skiny jeans bisa, atau ngepas kaki bisa itu harganya Rp 20.000," kata dia.
Salim mengaku baju jenis apapun bisa dibongkar. Seperti kemeja, gamis, celana, hingga jaket.
![]() |
Baik itu dipesan untuk dipotong sesuai ukuran tubuh atau dibuat agak besar dan longgar, semua bisa dibongkar sesuai kebutuhan pelanggan. Untuk membongkar total ukuran pakaian Salim memasang tarif Rp 25.000 sampai 30.000/ pakaian.
"Kalau sudah dekat ke Lebaran itu mulai sibuk, bisa 40 lebih. Kan satu pelanggan itu nggak bawa satu baju. Pasti beberapa dan itu pasti sibuk," kata dia. (dna/dna)