Dalam kegiatan tersebut, Eko ditemani oleh Wakil Ketua MPR RI, A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Rabu (30/5/2018).
Dikatakan Cak Imin, hingga saat ini, Kemendes PDTT secara berkesinambungan menjalankan program sekaligus menggelontorkan anggarannya untuk membangun seluruh desa di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam agenda Safari Ramadan Jelajah Desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ia melanjutkan, bahwa Kemendes memiliki empat program prioritas yang selama ini dijalankan. Program tersebut di antaranya pembangunan embung desa untuk menunjang sektor pertanian, produk unggulan desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan pengembangan sarana olahraga desa.
"Semua program relatif sudah dijalankan walaupun masih ada sebagian desa yang belum mampu menjalankan secara optimal keempat program prioritas tersebut," lanjutnya.
Ia juga menyinggung soal dana desa yang setiap tahunnya terus meningkat. Tahun ini dana desa yang disalurkan rata-rata mencapai Rp 800 juta per desa. Dana tersebut disalurkan untuk pembangunan infrastruktur seperti sarana jalan dan pengembangan ekonomi masyarakat desa.
Indikatornya, kata Cak Imin, yaitu sekitar 70 ribu desa di Indonesia, termasuk di Majalengka, rata-rata sudah merasakan dampak positif dari UU Desa dan gelontoran dana desa.
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa desa-desa di Indonesia kini sudah mampu meningkatkan kesejahteraan serta kualitas pembangunan. Dengan begitu, desa-desa dapat mendorong pergerakan ekonomi yang semakin dinamis.
"Saya dan pastinya semua pihak yang terlibat dalam perintisan UU Desa, lebih jauhnya pembentukan Kementerian Desa, tidak ingin visi misi pembangunan desa, yakni 'desa membangun Indonesia' itu berhenti di tengah jalan," tegasnya.
Baca juga: Melepas Belenggu Kapitalisme Dana Desa |
Namun dia juga tidak memungkiri masih ada desa yang belum mampu menyerap secara penuh anggaran dari pemerintah pusat. Hal itu disebabkan oleh adanya kendala pada kualitas SDM dan rezim administrasi dari supra desa.
Oleh karena itu, ia menilai keberadaan tenaga pendamping desa dan program pelatihan-pelatihan bagi perangkat desa untuk meningkatkan kualitas SDM dan kapasitas pemerintahan desa penting untuk diberlakukan.
"Mimpi saya adalah, masyarakat desa tidak menganggap kota adalah segalanya. Justru sumber penghidupan itu tersedia di tempat mereka dilahirkan, yaitu desa," pungkas Cak Imin.
Eko dan Cak Imin memulai jelajah desa dengan sahur bersama ratusan anggota masyarakat. Lalu kegiatan dimulai di Desa Kawung Hilir yang diisi dengan pembukaan pasar murah, pertemuan dengan para kepala desa se-Kabupaten Majalengka dan Launching Angkot C1NTA.
Cak Imin berziarah ke makam KH Abdul Chalim di daerah Leuwimunding, Majalengka, tokoh sesepuh setempat. Usai sholat zuhur dan ziarah, dia akan menerima mandat Cawapres 2019 dari para ulama se-Kabupaten Majalengka. Selain itu, ia juga mendapat amanat dari para kepala desa untuk mendorong penguatan program pembangunan desa yang telah dirintisnya sejak lama.
Jelajah desa yang dilakukan Cak Imin merupakan bentuk evaluasi implementasi UU desa. Dia merupakan salah satu tokoh pencetus UU desa yang menginstruksikan FPKB DPR RI untuk memasukkan UU Desa dalam Prolegnas yang melahirkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). (mul/ega)