Inflasi Rendah, Tanda Daya Beli Loyo?

Inflasi Rendah, Tanda Daya Beli Loyo?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Jun 2018 08:43 WIB
Inflasi Rendah, Tanda Daya Beli Loyo?
Foto: Ari Saputra

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2018 sebesar 0,21%. Inflasi tersebut didorong oleh kenaikan harga daging ayam hingga pakaian muslim wanita. "Inflasi daging ayam ras ada kenaikan harga," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Andil bahan makanan terhadap inflasi Mei mencapai 0,04% yang disumbangkan oleh daging ayam, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

Sedangkan makanan jadi memberikan andil terhadap inflasi Mei sebesar 0,05%. Makanan jadi meliputi air minum kemasan dan rokok kretek

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Air kemasan dan rokok kretek filter 0,01% itu yang menyumbang inflasi untuk kelompok makanan jadi," ujar Suhariyanto.

Selanjutnya, hal lain yang menyumbang inflasi bulan kemarin adalah tarif sewa rumah dan kenaikan upah asisten rumah tangga (ART) yang terjadi di 22 kota. Selain itu, kenaikan harga baju muslim wanita ikut menyumbang inflasi 0,02%.

"Untuk sandang di sana ada sumbangan 0,02%, kenaikan baju muslim wanita. Ibu-ibu nampaknya udah siapkan lebaran sejak dini," kata Suhariyanto.

Sektor transportasi juga memberikan andil terhadap inflasi Mei. Inflasi pada kelompok transportasi disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara.

"Mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak beratkan konsumen," kata Suhariyanto.

Ia menambahkan, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi, yaitu cabai merah deflasi 0,08%, bawang putih 0,05%, beras 0,04%, dan cabai rawit 0,03%.

Hide Ads