Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pegadaian Sunarso di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
"Kalau menjelang Lebaran itu biasanya turun, karena orang menjelang Lebaran biasanya menebus barangnya, tapi nanti satu minggu setelah Lebaran naik lagi," kata Sunarso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Sunarso menilai bisnis gadai akan kembali meroket setelah hari kerja kembali normal.
"Biasanya sekitar gak besar, tadi 5% paling, tapi nanti biasanya bisa balik lagi 10%, naik juga totalnya. Karena setelah orang mudik biasanya usahanya bangkit lagi. Kan mereka rata-rata untuk modal kerja. Biasanya warteg pas Lebaran orang mudik warteg nggak laku, makanya diambil barangnya, nanti setelah Lebaran wartegnya buka lagi, ya gadai lagi," ungkap dia.
Dia mengungkapkan, barang-barang yang biasanya digadai masih didominasi oleh emas dan perhiasan. Namun, Pegadaian juga menerima produk gadai kendaraan.
Khusus kendaraan roda empat, lanjut Sunarso, pihak Pegadaian menyiapkan 48 gudang terpadu diseluruh Indonesia.
"Kalau kendaraan itu motif menggadaikan hanya nitip saja, karena rumahnya ditinggal mudik, dan makanya kita siapkan untuk menampung 48 gudang terpadu, karena motifnya bukan untuk mencari pembiayaan, gudang terpadu itu dapat menampung barang-barang dengan ukuran besar, maupun barang berharga. Gudangnya milik pegadaian," ungkap dia.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan gadai, Sunarso menyebut, batas waktu yang disiapkan sampai pada tanggal 8 Juni 2018. Sebab, pada hari libur Lebaran beberapa kantor Pegadaian beroperasi secara terbatas.
"Untuk pengamanan tetap jalan 24 jam, kalau Pegadaian sendiri tutup, tapi tetap aman, karena itu gudang," tutup dia.
'Dua Minggu Jelang Lebaran, Pegadaian Diserbu Nasabah'
(eds/eds)