1,44 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jakarta via Tol saat Mudik

1,44 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jakarta via Tol saat Mudik

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 06 Jun 2018 21:44 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Mudik jalur darat Jakarta-Surabaya sudah tersambung jalan tol mulai tahun ini. Dengan tersambungnya jalan tol tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan volume kendaraan di jalur tersebut juga diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan memprediksi bakal ada sekitar 1,4 juta lebih kendaraan yang keluar Jakarta saat musim mudik nanti. Volume tersebut diperkirakan berlangsung mulai H-8 hingga H-1 Lebaran.

"Untuk mudik volume lalu-lintas yang diperkirakan, menurut perkiraan kami akan keluar dari Jakarta yang melalui Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Jagorawi, Jakarta-Tangerang, kurang lebih 1.442.000 kendaraan," Sofyan di Kantor Jasa Marga, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi dari H-8 sampai H-1, diperkirakan 1,4 juta kendaraan yang akan keluar dari Jakarta. Itu 700 ribu lebih, akan menggunakan Japek, 17% gunakan Jagorawi atau naik 250 ribuan, atau 10% dibandingkan tahun sebelumnya, sisanya Tangerang," kata dia.

Jumlah volume kendaraan tersebut, kata dia, nantinya akan terbagi dalam jalur utara dan selatan. Diprediksi, 60% dari total volume kendaraan yang keluar Jakarta menggunakan jalur utara, sementara 40% sisanya melalui jalur selatan.


Sedangkan untuk arus balik, Sofyan memperkirakan 1,52 juta kendaraan akan kembali ke Jakarta.

"Itu dengan komposisi yang relatif sama ada saat mudik tadi. Jadi di japek yang akan masuk dari Cikampek saat arus balik itu 841.000 kendaraan, dari Jagorawi 258.000 kendaraan, dari Jakarta tangerang 420 ribuan. Komposisi kedatangan pun relatif sama, 60% dari utara, 40% dari selatan," jelasnya.

Puncak Mudik

Sementara itu, Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik bakal terjadi pada H-6 Lebaran, atau pada Sabtu 9 Juni 2018. Sedangkan untuk arus balik diperkirakan ada dua waktu puncak.

"Kalau puncak arus balik ini kita prediksi terbagi dua, yaitu H+4 dan H+8. Jadi ini menurut proyeksi, analisis, berdasarkan data kebiasaan di tahun sebelumnya," jelasnya.

Untuk mengatasi kepadatan volume lalu-lintas tersebut, Jasa Marga memberi potongan atau diskon tarif tol. Dengan potongan tarif tersebut diharapkan bisa memecah puncak mudik di jalan tol.


"Jasa Marga sudah informasikan kepada teman-teman untuk distribusikan lalu-lintas, beri insentif diskon 10% itu di tanggal 13-14 dan 18-19. Niatnya beri distribusi lalu lintas. Jadi kalau diperhatikan kita tidak di hari puncak," katanya.

Selain itu, untuk memperlancar arus kendaraan, Jasa Marga juga menghentikan sementara proyek-proyek pengerjaan yang dilakukan di jalan tol. Proyek dihentikan mulai dari H-10 hingga H+10 Lebaran. Ditambah, kendaran besar seperti truk juga dilarang melintas di jalan tol untuk waktu tertentu.

"Jadi truk ini sebagaimana sering disampaikan, bahwa karena badannya besar, jalannya tidak secepat kendaraan biasa, kalau tidak beroperasi pada waktu tertentu itu akan menghambat lalu-lintas. Itu H-3-H-1 dan H+3-H+8 Lebaran," tuturnya.



Saksikan juga video tentang 'Kesiapan Infrastruktur Mudik Lebaran 2018':

[Gambas:Video 20detik]




(fdl/hns)

Hide Ads