Dari berbagai jenis sarung yang tersedia, ternyata sarung Asal Majalaya Kabupaten Bandung menjadi yang paling banyak diborong.
"Yang paling banyak dibeli itu yang dari Bandung, harganya murah sama sarungnya lumayan bagus," kata dia kepada detikFinance di Toko Hidayah, Thamrin City Blok C 12 nomor 6, Jumat (8/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk satu sarung asal Majalaya dijual dengan harga Rp 50.000. Jika membeli dalam pake kodi, harga sarung ini menjadi lebih murah yaitu sekitar Rp 40.000.
"Kebanyakan beli yang dari Bandung ini. Terakhir dua hari lalu ada yang beli 200 helai sarung Majalaya. Jadi stoknya dibanyakin karena banyak yang minta," kata dia.
Selain sarung asal Majalaya, ia juga menawarkan sarung jenis lain. Seperti arung dengan kualitas unggul dari Pekalongan yang dibandrol dengan harga Rp 1,7 juta ada pula kelas medium yang banyak dibeli yaitu Rp 270.000 kemudian ada pula yang Rp 130.000.
"Kalau yang mahal biasanya untuk pakai dan belinya satu, kalau yang dari Bandung itu belinya biasa borongan. Kodian," kata dia.
Meski Ifud tidak bisa merinci berapa banyak dalam sebulan ia bisa menjual sarung asal Bandung namun Ifud menjelaskan jika omzet penjualannya selama Ramadan naik menjadi Rp 10- 20 juta per hari. Sementara di hari biasa Ifud hanya bisa menjual 5-10 sarung / hari
"Banyaknya beli yang borongan buat dibagi bagiin. Seringnya banyak yang beli sarung yang murah biar nanti melam takbir atau jelang lebaran bisa dibagi sebagai pengganti THR. (pendapatan) bisa sampai Rp 10-20 juta. Itu campur ya sama sejadah kalau beli kan biasanya mereka sepaket sarung dan sejadah. Kalau hari biasa mah hanya Rp 1 jutaan," kata dia. (dna/dna)











































