Apa tanggapan Sri Mulyani? Begini ceritanya.
Awalnya, salah seorang Anggota Komisi XI DPR RI Elviana bertanya soal kondisi perekonomian Indonesia yang dijelaskan pemerintah. Dia awalnya menjelaskan berbagai hal, mulai dari pelemahan nilai tukar rupiah hingga bertanya soal utang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaannya, apakah APBN bisa berjalan bila pemerintah tidak menarik utang baru dalam 2-3 bulan saja. Jadi saya hanya menyampaikan bahwa kita sering mendapatkan masukan-masukan soal ekonomi, di satu sisi yang mereka sampaikan ada benarnya juga, tapi di satu sisi juga ibu berusaha menyampaikan fakta-fakta yang dilakukan pemerintah," sambungnya.
Kemudian, Sri Mulyani menjawab pertanyaan kader PPP tersebut. Sri Mulyani menjawab bahwa selama ini APBN tetap bisa berjalan dengan baik.
Terlebih, kata Sri Mulyani, dalam kerangka APBN 2018 juga telah disetujui dengan perkiraan defisit 2,19% atau Rp 325,9 triliun untuk 2018.
"Dan kalau harga minyak naik, dan kursnya melemah, penerimaan pajak kita itu naik, karena pajak migas dan pajak untuk PNBP meningkat. Hanya, kalau hanya murni dari situ sebetulnya APBN kita defisitnya bisa lebih kecil," jelasnya.
"Namun karena kita juga harus subsidi ditambah, maka dia ada pengeluaran tambahan. Tapi secara total postur kita tetap di sekitar maksimal 2,19%," sambung Sri Mulyani.
Setelah mendapat penjelasan tersebut, Elviana kembali bertanya soal tantangan debat Rizal Ramli.
"Bu, kenapa nggak berani debat dengan Pak Rizal Ramli?" tanya Elviana.
"Kan saya debatnya dengan Komisi XI. Saya Menteri Keuangan, saya bukan pendebat. Jadi saya mengelola fiskal," jawab Sri Mulyani sambil diiringi sedikit tawa anggota rapat.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditantang debat terbuka soal utang oleh mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Rizal bahkan sempat menyatakan Sri Mulyani tidak punya nyali debat terbuka soal utang. (fdl/ara)