Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pengusaha yang akrab disapa CT itu menjelaskan banyaknya penduduk Muslim juga dibarengi pertumbuhan Masjid, Surau, maupun Musala yang tersebar di Indonesia.
"Jumlah masjid, surau mencapai 800-900 ribu, bahkan mungkin sudah lebih dari sejuta. Alhamdulillah jumlahnya banyak luar biasa. Keinginan untuk dekatkan diri kepada Allah SWT lebih baik," kata CT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mayoritas jumlah menang, tapi minoritas untuk ekonomi. Tentu pada bertanya kenapa jumlahnya mayoritas tapi penguasaan ekonomi minoritas," jelasnya.
Menurut CT, rendahnya penguasaan ekonomi umat Muslim terjadi karena sumber daya manusianya (SDM) yang belum mampu bersaing. Oleh sebab itu, CT mengajak semua umat Muslim bisa meningkatkan kualitas masing-masing.
"Oleh karena itu, saya ingin mengajak kita semua untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menang bersaing. Sekarang ini kita alami era digital, internet, kalau dulu orang mau menang persaingan cukup lebih produktif dan efisien, sekarang itu saja belum menjamin kita bisa menang," paparnya.
Yang terpenting, kata CT, ialah menghadirkan suatu inovasi yang menarik dan kreatif agar bisa menarik pasar ekonomi.
"Jadi kalau hanya lebih produktif dan efisien itu hukumnya wajib, kalau tidak maka kita akan mati. Untuk menang dalam persaingan sekarang ini butuh inovasi kreativitas dan entrepreneurship," tutur JK.
![]() |
Kerja Sama Transmart dan DMI
Di sela-sela acara tersebut, digelar penandatanganan antara Transmart dan DMI. Pihak Transmart diwakili Satria Hamid, Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour, dan dari DMI diwakili Wakil Ketua, Masdar Faried Mas'udi.
Inti dari kerja sama ini adalah Transmart mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan di seluruh Masjid. Tak menutup kemungkinan juga, Transmart membuka gerai produk syariah di Masjid.
Satria mengatakan, Transmart mendukung berkembangnya ekonomi kerakyatan yang bermula dari Masjid.
"Kita eksekusi munculnya minimarket-minimarket umat dengan nama khas internal mereka sendiri, kita support ilmu dengan berikan konsep pengetahuan ritel dan juga pemenuhan distribusi produk secara berkelanjutan ke toko-toko tersebut," terang Satria. (fdl/hns)