Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna, Muhammad Nur Rahmat, mengatakan bahwa Touna menargetkan ekspor jagung tahun ini sekitar 50 ribu ton. Dia merinci, pada Januari 2018 Touna telah ekspor 1.747 ton, Maret 1.757 ton, April 1.761 ton, Mei 2.711 ton, Juni 2.200 ton, dan Juli 3.900 ribu ton.
"Sehingga total 2018 hingga hari ini sekitar 14 ribu ton," kata Nur dalam keterangan tertulis, Senin (9/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapnya saat Pelepasan Ekspor Jagung tahap ke-6 di Pelabuhan Mantangisi, Ampana Tete hari ini.
Lebih lanjut Nur mengatakan bahwa Touna mengembangkan jagung di perluasan areal tanam baru (PATB) tahun 2018 ini sekitar 20 ribu hektar. Apabila provitas rata-rata jagung sekitar 6 ton/ha dan dalam satu tahun dan petani bisa tanam dua kali, maka akan mendapat tambahan produksi jagung sekitar 240 ton.
Data soal luas lahan tanam jagun dijelasan oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberaya Lahan Pertanian Dedi.
"Jagung dapat ditanam di tegalan 21.483, ladang 10.875, dan perkebunan 42.959 ha sehingga total potensi pengembangan sekitar 75 ribu ha," paparnya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan bahwa berdasarkan curah hujan rata-rata di Kabupaten Touna, petani dapat menanam jagung dua kali dalam setahun.
"Tanam pertama di musim hujan sekitar Oktober-November dan tanam kedua di musim kemarau sekitar Maret-April", imbuh Dedi.
Sementara itu, Wakil Bupati Touna Admin AS. Lasimpala mengatakan bahwa pemerintan daerah Kabupaten Touna mengapresiasi pelepasan ekspor jagung dari Touna ke Philipina terutama kepada para produsen (petani) dan eksportir. Dia mengatakan pihaknya mendukung penuh ekspor jagung ini dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pihak eksportir.
"Selain itu Pemda juga mendorong para petani agar tanam jagung melalui Dinas Pertanian yang bekerja sama dengan Kementan dan TNI dalam program UPSUS Pajala", ujarnya. (ega/hns)