KEIN: Indonesia Harus Punya Sektor Industri Prioritas

KEIN: Indonesia Harus Punya Sektor Industri Prioritas

Raden Fadli Sumawilaga - detikFinance
Rabu, 11 Jul 2018 13:05 WIB
Foto: Dok. KEIN
Jakarta - Dalam mengembalikan kejayaan industri Indonesia, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir, berpandangan Indonesia sudah seharusnya memiliki titik fokus kepada sektor-sektor industri prioritas. Sektor yang dimaksud berbasis kepada dua kriteria, yakni sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Saat ini sayangnya proses industrialisasi di Indonesia tidak memiliki titik fokus kepada sektor-sektor industri prioritas. Maka dari itu, KEIN merekomendasikan empat sektor prioritas sebagai titik fokus industrialisasi Indonesia, yakni agrobisnis, maritim, pariwisata, dan industri kreatif," ungkap Soetrisno di acara Dialektika ICMI seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (11/7/2018).

Soetrisno menambahkan, empat sektor tersebut memiliki potensi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Menurutnya jika dikembangkan dengan baik, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan industri paling besar di dunia, salah satunya sektor agrobisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Yang diperlukan pada sektor ini adalah bagaimana sektor ini diindustrialisasikan dan melibatkan masyarakat. Misalnya modernisasi pertanian pada komoditas padi harus melibatkan petani padi, agar terjadi hubungan yang saling membutuhkan antara petani dan teknologi itu sendiri," tambah Soetrisno.

Sementara itu, pengembangan industrialisasi sektor kemaritiman dan perikanan pun bisa menjadi senjata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Dalam hitungan sementara, potensi kekayaan laut, pariwisata, gas, energi dan lainnya di Indonesia bisa mencapai US$ 200 miliar per tahun.

Untuk sektor ekonomi kreatif, Soetrisno berpandangan sektor ini menyimpan potensi besar untuk menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional. Indonesia mengalami pertumbuhan pengguna internet yang sangat besar dan memicu tumbuhnya pelaku start up yang berbasis internet. Selain itu, anak-anak muda saat ini melek teknologi dan memiliki kreatifitas tinggi, sehingga bisa menjadi aset besar bangsa ini.


Di sektor pariwisata sendiri, Soetrisno menilai sektor tersebut merupakan komoditas yang paling berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat. Menurutnya, sektor pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih tersebar di seluruh negeri ini.

"Sektor pariwisata Indonesia sendiri diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto sebesar 15%, Rp 280 triliun untuk devisa negara, 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 275 juta perjalanan wisatawan nusantara dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019," pungkasnya. (idr/idr)

Hide Ads