Hackathon yang merupakan kependekan dari Hacking dan Marathon merupakan tempat berkumpulnya programmer, project manager, ICT researcher/enthusiast untuk membangun aplikasi (hacking) untuk menyelesaikan masalah tertentu. Pembuatan aplikasi ini dilakukan dengan sangat singkat (1-3 hari) alias marathon.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker, Khairul Anwar, Hackathon yang digelar Kemnaker dengan tema 'Pendataan Pekerja Kreatif' ini bertujuan untuk memfasilitasi talent atau pekerja kreatif dan lepasan sekaligus men-database generasi milenial di bidang IT, desain grafis, dan manajemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khairul mengatakan pengembangan sumber daya manusia harus tanggap terhadap perubahan yang cepat dalam era digitalisasi. Bila Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini tidak diantisipasi dengan baik, maka Indonesia akan tertinggal oleh bangsa lain.
"Di masa depan pengembangan skills baru disesuaikan dengan kebutuhan industri baru. Kita harapkan produktivitas pekerja kreatif yang telah banyak memunculkan industri baru menjadi penopang ekonomi bangsa Indonesia," ujar Khairul.
Menyinggung kompetisi Hackathon, Khairul juga menjelaskan perlunya sebuah platform untuk membantu pemerintah dalam mengenal pekerja kreatif ini lebih jauh, sekaligus memetakan dan menganalisa kebutuhan pasar kerja, serta kebutuhan jenis-jenis industri baru yang terus berkembang.
"Dengan kompetisi Hackathon diharapkan menghasilkan para startup tangguh yang siap bersaing di dunia kerja. Para pemenang dapat memanfaatkan keberadaan Innovation Room secara maksimal agar dapat terus berkembang," lanjutnya.
Sementara itu, dalam kompetisi Hackathon ini ada 14 peserta yang lolos seleksi dari seluruh Indonesia. Mereka berhasil lolos seleksi awal dengan kriteria relevansi terhadap tema umum dari Kemnaker, yakni probabilitas tinggi untuk membuat prototipe produk, potensi untuk menjadikan startup yang memiliki impact, dan potensi untuk di scale up lintas industri.
Selain itu, penjurian dalam kompetisi ini dilakukan dengan melibatkan juri dari Pusdatin Kemnaker, Visio Incubator, dan Cisco.
Sementara itu, sebagai pemenang utama, Tim TalentHub sukses menciptakan produk Talent App yang ditujukan untuk memfasilitasi talen/pekerja kreatif dan lepasan sekaligus membuat database.
Melalui aplikasi tersebut, pelaku usaha kreatif bisa memperoleh keuntungan seperti memamerkan dan menjual produk, menjual nama agar lebih terkenal, memperoleh pangsa pasar lebih luas, dan promosi lebih maksimal.
Di samping itu, Tim TigaPutra menciptakan aplikasi Kepo dengan target yang ingin dicapai dari sisi akurasi, ketepatan, efisiensi pendapatan, dan layanan di kalangan komunitas yang berbeda-beda. Sedangkan Tim Codeplay sebagai pemenang ketiga berhasil menciptakan produk Qspace.
Para pemenang kompetisi Hackathon tersebut dihadiahi kesempatan untuk mendapatkan space di Innovation Room serta gratis inkubasi pengembangan startup dari Visio Incubator berupa pendampingan digital technical dan pengembangan market dan bisnis. (mul/mpr)