Gibran mengatakan, bisnis katering berbeda dengan bisnis restoran. Pasalnya bisnis restoran membuat orang penasaran untuk mencobanya dan bisa dibeli sesuai kebutuhan.
Sedangkan, untuk bisnis katering orang tidak ingin mencoba-coba untuk memesannya. Pasalnya, pesanan katering umumnya dalam jumlah yang banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Blak-Blakan Gibran: Bisnis & Aksi #2019GantiPresiden':
"Tantangannya banyak, kalau restoran sama katering tuh beda. Kalau restoran biasanya restoran baru orang kan lebih punya rasa penasaran. Jadi kalau ada restoran baru biasanya orang bilang 'eh ini ada restoran baru kita coba ini yuk' kan gitu. Kalau katering kan nggak mungkin, misalnya ada orang mau nikah terus pengin nyoba-nyoba katering baru itu sangat jarang sekali," kata Gibran di markas detikcom, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018).
Untuk memperkenalkan bisnisnya, Gibran berupaya mengambil hati dari para calon pelanggannya. Kepercayaan dari pelanggan dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk memesan katering dalam jumlah yang tidak sedikit.
"Kalau katering kan kapasitasnya ribuan, puluhan ribu yang kita bangun itu dulu. Kita bangun kepercayaan dari customer," ujar Gibran.
Membangun kepercayaan dilakukannya dengan memperkenalkan kateringnya kepada orang-orang terdekat. Ia pun tidak segan melayani pesanan dalam jumlah sedikit kala itu.
"Dari teman-teman terdekat, relasi terdekat, saudara-saudara. Kan awal-awal saya nggak punya portfolio apa-apa. Jadi kita mengambil pesanan yang jumlahnya sedikit-sedikit dulu baru tahun berikutnya mulai berani ambil pesanan ribuan, puluhan ribu," tutur Gibran.