Ribuan Penerbangan di AS Ditunda-Dibatalkan, Ada Apa?

Ribuan Penerbangan di AS Ditunda-Dibatalkan, Ada Apa?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 04 Nov 2025 08:15 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Krisis penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau shutdown mulai menimbulkan efek domino ke sektor penerbangan. Ribuan penerbangan di berbagai kota terlambat hingga dibatalkan imbas banyaknya petugas pengatur lalu lintas udara bekerja tanpa bayaran.

Tercatat ada 3,2 juta penumpang yang terdampak keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya petugas pengatur lalu lintas udara yang absen karena belum menerima gaji, seiring shutdown yang kini memasuki hari ke-34.

Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menyebut terjadi penundaan keberangkatan di bandara Dallas dan Austin akibat kekurangan petugas. Hingga Senin, hampir 2.900 penerbangan dilaporkan tertunda, dan FAA memperingatkan penundaan tambahan berpotensi terjadi di bandara Houston dan Washington.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Penerbangan Ditunda & Dibatalkan

Dikutip dari Reuters, Selasa (4/11/2025), sekitar 13.000 air traffic controller dan 50.000 petugas keamanan bandara (TSA) harus tetap bertugas meski tak menerima gaji. Kondisi ini memicu kekacauan di sistem penerbangan nasional.

Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, bahkan mengingatkan bahwa pemerintah bisa menutup seluruh ruang udara jika situasi dianggap berbahaya.

ADVERTISEMENT

"Kalau kami menilai kondisinya tidak aman, kami akan hentikan seluruh penerbangan. Saat ini belum sampai ke sana, tapi sudah banyak penundaan serius," ujarnya.

Menurut FAA, hampir setengah dari 30 bandara tersibuk di AS kekurangan petugas pada Jumat lalu. Akibatnya, lebih dari 6.200 penerbangan tertunda dan 500 dibatalkan, atau menjadi hari terburuk sejak penutupan dimulai 1 Oktober.

Petugas Absen

Di New York, 80% petugas pengatur lalu lintas udara absen, dan 65% penundaan penerbangan disebabkan oleh absensi tersebut. Data Airlines for America menunjukkan lebih dari 3,2 juta penumpang terdampak, terlambat atau batal terbang, sejak awal penutupan, termasuk 300 ribu orang pada Jumat kemarin.

Organisasi itu, yang mewakili maskapai besar seperti American Airlines, United, Delta, Southwest, dan JetBlue, melaporkan bahwa 16% penundaan di Oktober disebabkan kekurangan staf, naik tajam dari rata-rata 5% sebelum shutdown. Angka ini melonjak menjadi 79% hanya dalam dua hari pertama November.

Sejumlah maskapai kini mulai mendesak anggota parlemen untuk turun tangan. CEO United Airlines, Scott Kirby, mengaku penutupan pemerintahan yang terus berlanjut sudah mulai menghambat pemesanan tiket dan berpotensi mengacaukan musim liburan yang semakin dekat.

Tonton juga video "Esther Gayatri, Legenda Dunia Penerbangan Indonesia"

(ily/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads